Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ingin Anak-anak Melek Literasi, Mahasiswa UNS Ini Rintis Teras Baca Ngampon di Blora

Anak-anak sedang berada di Teras Baca Ngampon, Blora / Foto: Lulun Safira

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masa kanak-kanak merupakan masa pertumbuhan emas. Pada masa-masa tersebut, anak butuh beragam kegiatan yang menginspirasi serta membangkitkan semangat belajar mereka.

Konsep pemahaman itulah yang membuat Siti Fatimah (20), Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia UNS mendirikan Teras Baca Ngampon di Kabupaten Blora pada 2020 lalu.

Perempuan yang akrab disapa Fatimah itu ingin meningkatkan literasi anak-anak di desanya di Blora.

Yang dia lakukan adalah memfasilitasi anak-anak melalui Teras Baca Ngampon dengan menyediakan buku-buku anak layak baca.

Ia melihat, selama ini  hanya anak-anak dengan orang tua berpendidikan tinggi yang memiliki fasilitas buku bacaan.

Sementara di luar itu, anak-anak tidak memiliki bacaan khusus seusia mereka yang memadai.

“Padahal anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, yang seharusnya diberi bahan-bahan bacaan yang yang menginspirasi dan memotivasi,” terang Fatimah kepada Joglosemarnews, Kamis (11/2/2021).

Melihat kenyataan tersebut, Fatima memendam keinginan untuk meningkatkan literasi di kalangan anak-anak di desanya.

Fatimah menceritakan, Teras Baca Ngampon sebenarnya merupakan cabang kegiatan dari Omah Belajar Ngampon (Obeng) yang melibatkan relawan serta beberapa pemuda Desa Ngampon.

Di awa-awal berdirinya,  Fatimah juga membuka donasi berbentuk uang serta buku-buku anak. Namun untuk saat ini Teras Baca Ngampon hanya menerima donasi berupa buku dan permainan anak saja.

Donasi-donasi tersebut dapat disalurkan dengan menghubungi akun InstagramI @omahbelajarngampon.

Setiap harinya, sekitar 20 anak-anak di Desa Ngampon mendatangi kediaman Fatimah yang disulap menjadi Teras Baca Ngampon.

Di tempat itu, beragam buku anak, puzzle, dan permainan lain disediakan untuk menunjang kegiatan literasi.

Beragam koleksi Teras Baca Ngampon adalah buku seputar dongeng, cerita anak, buku-buku islami, games haji dan puzzle.

Selain kegiatan membaca, Fatimah kerap melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing anak mereview buku bacaan yang selesai di baca.

“Kamu kemarin habis baca buku apa? trus ceritanya bagaimana? Aku berusaha untuk melatih anak itu untuk menceritakan ulang buku yang di baca seperti apa feedback-nya, nasib tokohnya dan endingnya seperti apa,” ujar Fatimah.

Dalam perjalanannya, ternyata tidak hanya anak-anak dari Desa Ngampon saja yang antusias dengan berdirinya Teras Baca itu.

Namun, warga sekitar dari luar Desa Ngampon juga menyatakan dukungannya. Yang menarik, cerita Fatimah, selain anak-anak, ternyata ada juga beberapa orang tua yang sering datang untuk ikut menemani anak-anak membaca.

“Kalau dari warga sendiri sih mereka mendukung selama itu baik. Mereka senang karena anak-anak mereka punya tempat untuk bermain. Jadi mereka nggak main yang neka-neka,” jelas Fatimah.

Sering perjalanan waktu, Fatimah berharap suatu ketika dirinya bisa memiliki tempat khusus sehingga tidak ternaung dengan rumah relawan lain.

Hal itu dimaksudkan agar anak-anak dapat membaca dan mengunjungi Teras Baca Ngampon kapan pun.

“Harapannya begitu. Tapi memang butuh uang tidak sedikit untuk  merealisasikannya. Selailn tentu dukungan dan motivasi,” ujar Fatimah sembari tersenyum.  Lulun Safira

Exit mobile version