JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Memilukan, Pesan Terakhir TKW Karni Asal Tanon Sragen Sebelum Tewas Gantung Diri di Arab Saudi. Sempat Minta Tolong dan Dibelikan Ini untuk Anaknya!

ilustrasi / tribunnews
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kematian tragis tenaga kerja wanita (TKW) bernama Karni (57) asal Dukuh Tanon RT 1/1, Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen dikabarkan gantung diri di Arab Saudi, menyisakan cerita pilu.

Betapa tidak, tiga hari sebelum kejadian, almarhumah masih sempat kontak ke keluarga yang ada di rumah. Dalam kontak terakhirnya, ibu dua anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi itu sempat berpesan ke keluarga agar dibelikan gabah.

“Terakhir kontak sama saya lewat pesan suara WA itu tanggal 26 januari 2021 jam 22:05 WIB malam Mas. Waktu itu yang disampaikan itu minta tolong disuruh belikan gabah untuk anaknya yang ada di rumah,” ujar Mujiyanto (50), adik kandung almarhumah kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (11/2/2021).

Muji menuturkan saat kontak terakhir itu, kakaknya tak menunjukkan gejala sakit atau dalam masalah apapun. Ia merasa saat itu semuanya baik-baik saja.

Tidak ada keluhan atau masalah apapun yang dicurhatkan kakaknya saat itu. Karenanya ia pun setengah masih tak percaya ketika tiga hari kemudian kakaknya dikabarkan sudah meninggal dengan keterangan gantung diri.

“Tidak ada masalah apa apa Mas. Makanya kami juga masih nggak percaya, seperti ada yang enggak wajar,” tuturnya.

Karni dikabarkan meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri pada 29 Januari 2021 lalu. Hingga kini jenazahnya masih berada tertahan di rumah sakit di Arab Saudi.

Muji menuturkan keluarga mendapat kabar duka itu Sabtu (6/1/2021) habis magrib. Berawal dari kakaknya yang ada di Irian Jaya dan mendadak menerima telepon dari KBRI Arab Saudi.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Dalam telepon itu, pihak KBRI memberitahukan bahwa TKW atas nama Karni meninggal dunia di Arab Saudi.

“Yang pertama ditelepon kakak saya yang ada Irian, adiknya mbak Karni. Awalnya dapat kabar dari KBRI Arab. Orangnya tanya apa benar ini saudaranya ibu Karni binti Kartono. Setelah dijawab iya, terus nanya alamat lengkap ibu Karni yang ada di Indonesia.
Terus di tanyain lagi sama kakak saya emang ada apa pak kok tanya alamat lengkap kakak saya, langsung dari KBRI menyampaikan Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun saya turut berduka cita atas meninggalnya ibu Karni Binti Parto Hartono. Begitu bilangya,” papar Mujiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (7/2/2021).

Mujiyanto menuturkan kakaknya, Karni, bekerja sebagai TKW sudah hampir 16 tahun yakni sejak tahun 2005. Selama itu, ibu dua anak itu belum pernah pulang.

Meski demikian, setiap perpanjangan kontrak, yang bersangkutan selalu memberi informasi ke keluarga di rumah. Pun dengan uang, juga selalu dikirimkan ke rumah untuk kebutuhan dan biaya sekolah kedua anaknya.

“Suaminya masih ada, anaknya dua. Saya kontak terakhir baru tanggal 26 Januari 2021 kemarin. Waktu itu nggak bilang ada masalah atau keluhan apapun. Sering kontak juga ke keluarga,” terangnya.

Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnaker Sragen, Ernawan menyampaikan pihaknya menerima kabar duka itu pada Minggu (7/2/2021) pagi sekitar jam 10.00 WIB.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Dari kabar itu, lantas langsung dikoordinasikan dengan BP2MI pusat dan KBRI di Arab Saudi. Siang itu juga, pihaknya juga langsung menyambangi rumah duka dan keluarga untuk mengklarifikasi informasi dari KBRI.

“Hasil koordinasi kami ke BP2MI yang menanyakan ke KBRI di Arab Saudi, memang benar TKW berinisial K asal Tanon, meninggal dunia di Arab Saudi. Kami juga sudah menerima surat resmi dari KBRI Arab Saudi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (8/2/2021).

Perihal kematiannya, Ernawan juga menyampaikan informasi almarhumah gantung diri, juga benar adanya. Hal itu diperkuat dengan surat Medical report dari pihak rumah sakit di Arab Saudi.

Menurutnya, dalam surat laporan medis itu disebutkan Karni memang meninggal dunia akibat gagal jantung usai bunuh diri dengan cara gantung diri.

“Soal pemicunya apa sampai gantung diri belum disampaikan. Kami juga masih menunggu informasi dan kepastian pemicunya dari KBRI,” tuturnya.

Ernawan menyampaikan saat ini, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari KBRI dan BP2MI terkait proses pemulangan jenazah.

Saat ini, pihak BP2MI masih berkordinasi dengan pihak KBRI Arab Saudi untuk memastikan kepulangan jenazah almarhumah.

“Kalau benar sudah tiba di Jakarta nanti kami minta fasilitas dari BP2MI samoai jenazah tiba di rumah duka. Soal kapannya kami belum bisa menyampaikan karena masih menunggu kabar dari KBRI. Karena Arab Saudi juga masih Lockdown jadi kami belum bisa memastikan berapa lama dan kapan jenazah bisa dipulangkan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com