Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tak Lagi Menjabat Wali Kota Solo, Rudy Ungkap Kesibukannya Kini. Pilih Balik Jadi Tukang Las, Sebut Itu Pekerjaan yang Mulia: Rekatkan yang Awalnya Terpisah Jadi Satu Bagian yang Kokoh

Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengisi hari pertamanya setelah purna tugas dengan menjadi tukang las di bengkelnya, Kamis (18/2/2021). Foto: Triawati

JOGLOSEMARNEWS.COM Sosok pria berkumis tebal yang biasa terlihat di Balai Kota Surakarta itu terlihat lebih santai dari sebelumnya. Mengenakan kaus dan celana pendek, ia duduk di antara peralatan dan material berbahan logam.

Di kesempatan lain ia juga sibuk dengan alat las di tangan kanan dan pelindung wajah di tangan kirinya. Sesekali seberkas cahaya terang terlihat saat ia menyentuhkan alat las ke sebuah benda logam.

Itulah sekilas kegiatan yang kini menjadi kesibukan FX Hadi Rudyatmo, atau yang akrab disapa Rudy, mantan wali kota Solo yang baru saja purnatugas pada Rabu (17/2/2021) lalu.

Tak lagi disibukkan dengan tanggung jawab memimpin Kota Solo, Rudy pun memilih kembali pada pekerjaannya dulu sebelum menjabat, yakni menjadi tukang las.

Rudy memang memiliki sebuah bengkel las di kawasan Pucang Sawit. Di tempat itu pula dirinya mengawali hari pertamanya seusai purnatugas sebagai wali kota.

Rudy pun membagikan aktivitasnya itu di akun media sosial Instagram miliknya, pada Sabtu (20/2/2021). Ia mengaku banyak orang yang menasaran dengan kegiatannya setelah tak lagi menjabat.

“Katah sing tanglet, kegiatane kulo nopo mawon upami pun mboten dados wali kota? Lha niki kulo jawab, salah satu kesibukane yaiku mbaleni dados tukang las (Banyak yang bertanya, kegiatan saya apa seandainya sudah tidak menjadi wali kota? Lha ini saya jawab, salah satu kesibukannya yaitu kembali jadi tukang las),” tulis Rudy di akun Instagram, @fx.rudyatmo.

Tangkapan layar unggahan mantan wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo setelah tak lagi menjabat. Ia disibukkan dengan pekerjaan sebagai tukang las. Foto: Instagram/fx.rudyatmo

Rudy pun mengungkapkan, bagi dirinya, pekerjaan sebagai tukang las bukan pekerjaan remeh atau asal-asalan. Baginya, seorang tukang las tak ubahnya seniman yang bekerja menghasilkan sebuah karya.

“Meskipun sepertinya pekerjaan remeh, tapi bagi saya tidak. Pekerjaan ini menurut saya bukan pekerjaan asal-asalan. Seorang tukang las sudah layaknya disebut sebagai seorang seniman untuk mengasilkan hasil lasan yang rajin dan rapi,” lanjutnya.

Menurut Rudy, ada filosofi tersendiri dari pekerjaaan sebagai tukang las yang menjadikannya mulia. Ia pun mengajak siapa pun yang bekerja untuk tidak malu dengan pekerjaan apa pun yang digelutinya.

“Filosofi tukang las adalah pekerjaan yang mulia, karena yang dia kerjakan adalah merekatkan sesuatu yang awalnya terpisah kemudian disatukan menjadi bagian yang kokoh.”

“Sinten sing ten mriki nate dadi tukang las? Ampun isin, kerjo sing tekun, sing rajin, sopo ngerti iso dadi wali kota (Siapa di sini yang pernah menjadi tukang las? Tidak usah malu, kerja dengan tekun dan rajin, siapa tahu bakal menjadi wali kota,” pungkas Rudy sembari berseloroh.

Banyak Orderan

Setelah kembali menjadi tukang las, Rudy pun mengaku sudah mendapat banyak pesanan dari teman-temannya.

“Orderan sementara dari teman-teman. Kok nambah terus, entah teman-teman itu gojekan (bercanda) atau beneran. Tapi ya harus dikerjakan dan harus disyukuri,” ujar Rudy belum lama ini.

Rudy menjabat sebagai wali kota Solo periode 2016-2020. Ia bersama Achmad Purnomo yang menjabat sebagai wakil wali kota, telah resmi purnatugas pada Rabu (17/2/2021) lalu.

Tak lagi menjabat wali kota, Rudy pun ingin kembali menjadi warga biasa. Hal itu ditegaskannya dengan tidak ingin diperlakukan istimewa, termasuk dalam mendapatkan pelayanan administrasi seperti membuat KTP.

“Karena saya sudah menjadi warga biasa. Ndak boleh diistimewakan. Kalau toh warga yang menginginkan sendiri mengistimewakan saya, saya akan menolak. Terimakasih banyak jika memang menilai saya istimewa,” ujarnya.

Exit mobile version