Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tinjau Pembangunan Jembatan Rembun, Gubernur Ganjar Optimis Akan Selesai Lebih Cepat dari Target

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi saat meninjau pembangunan Jembatan Rembun pada Rabu (17/2/2021) lalu. Ist

PEKALONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Jembatan Rembun yang menghubungkan Kabupaten Pekalongan dan Pemalang di Pantura ambles pada 4 Februari 2021 lalu. Kini jembatan tersebut tengah diperbaiki, dan pengerjaannya dilakukan 24 jam nonstop.

Saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi meninjau pembangunan jembatan tersebut, nampak para pekerja sibuk menyelesaikan pekerjaannya, Rabu (17/2/2021).

Separuh jembatan sudah terpasang besi-besi penyangga, sementara sisanya masih belum tersambung.

“Alhamdulillah ini teman-teman kerjanya seperti rock and roll semuanya. Cepat sekali. Jadi sepertinya target selesainya bisa maju. Dengan kerja 24 jam nonstop dan sistem pemantauan yang bagus, maka hasilnya sudah terlihat,” kata Ganjar.

Kondisi jembatan yang ambles itu lanjut Ganjar sudah ditangani dan saat ini progres pekerjaannya mencapai 40 persen. Beberapa bagian sudah disiapkan dan tinggal diinstal ke jembatan.

“Ini pengalaman yang bisa mempercepat. Pak Menteri sudah bicara sama saya, dan ini saya tengok mudah-mudahan bisa lebih cepat,” ucapnya.

Terlepas itu, Ganjar mengatakan ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait amblesnya Jembatan Rembun. Sebab setelah diselidiki, amblesnya jembatan Rembun karena overload kendaraan yang ada di atasnya.

“Jadi kemarin itu ada tiga truk overload over dimension (Odol) yang masuk bareng di jembatan. Akhirnya jebol, masih untung selamat. Untuk itu, sepertinya masih ada PR yang harus diselesaikan,” ucapnya.

Ganjar mengatakan saat ini persoalan jembatan ambles dan jalan rusak tidak hanya dengan Kementerian PUPR. Akan tetapi, Kementerian Perhubungan juga harus dilibatkan agar segera mengambil keputusan terkait truk-truk besar yang Odol tersebut.

“Saya sudah mengusulkan sejak lama, tapi belum menjadi keputusan pusat. Saya minta yang mengangkut berat itu pindah, pilihannya hanya lewat laut atau kereta api agar jalan relatif tidak keberatan. Kalau itu dilakukan, maka akan mengamankan jalan dari lubang dan jembatan ambles,” tegasnya.

Diakui, dengan hujan yang mengguyur ditambah tonase berat dari kendaraan, membuat jalan dan jembatan semakin rapuh. Akhirnya saat ini, kondisinya banyak yang berlubang dan rusak.

“Jadi memang sepertinya kita harus mengatur kebijakan tentang penggunaan jalan ini,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY, Satriyo mengatakan, progres pembangunan Jembatan Rembun yang ambles sudah mencapai 40 persen. Artinya, capaian itu melebihi target dari yang rencananya saat ini sebesar 30 persen.

“Dengan capaian ini, maka rencana awal pembangunan selesai di pertengahan Maret, tapi akan kami kebut dan ditargetkan akhir Februari ini selesai,” katanya.

Untuk memperlancar pekerjaan, jelas Satriyo, arus kendaraan yang melintas dilakukan mekanime contraflow, yakni di satu sisi jembatan yang masih ada. Sementara pekerjaan dilakukan secara lembur 24 jam dengan petugas yang selalu standby.

“Kita kebut supaya cepat selesai, ini lembur 24 jam. Kendalanya tidak ada, hanya cuaca saat hujan saja,” ucapnya.

Ssbagai informasi, Jembatan Rembun yang terletak di perbatasan Pekalongan-Pemalang ambles pada Kamis (4/2/2021). Akibatnya, satu lajur arah Semarang-Jakarta lumpuh total, dan menyebabkan lalu lintas kendaraan tersendat. Frieda

Exit mobile version