JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi viral di media sosial setelah beredar video warganya kompak membeli mobil baru.
Bahkan, lebih dari seratus unit mobil baru diantarkan ke desa tersebut sejak beberapa waktu terakhir. Mobil yang dibeli pun bukan mobil bekas yang murah, melainkan mobil baru berharga ratusan juta rupiah per unitnya.
Dalam video yang viral setelah diunggah salah seorang pengguna TikTok, tampak deretan truk pengangkut atau towing, yang berjejer di sepanjang ruas jalan desa tersebut. Mobil baru terlihat di atas masing-masing truk.
Kedatangan iring-iringan truk pengangkut mobil baru itu bahkan sampai harus mendapat kawalan dari mobil patroli polisi.
Tangkapan layar video viral deretan truk pengangkut mobil mengantre di sebuah desa di Tuban, Jawa Timur. Foto: TikTok/rizkii.02
Beberapa mobil baru yang dibeli warga Desa Sumurgeneng, Tuban itu di antaranya ada Toyota Kijang Innova, Honda HRV, Jazz, Mitsubishi Xpander, hingga Pajero Sport.
Sebagai informasi, Toyota Kijang Innova memiliki bebeberapa model, harganya dibanderol mulai dari Rp337,6 juta hingga Rp440,9 juta.
Sementara mobil Honda HR-V berharga mulai dari Rp318 juta-Rp430 juta. Kemudian Honda Jazz dibanderol dengan harga Rp250 juta-Rp300 juta.
Selanjutnya untuk mobil baru Mitsubishi Xpander berharga mulai dari Rp215,3 juta-Rp276,6 juta dan Mitsubishi Pajero Sport terbaru mulai dari Rp502,8 juta-Rp733,7 juta.
Lantas bagaimana awalnya hingga warga di Desa Sumurgeneng itu bisa kompak membeli mobil baru? Ternyata, ratusan kepala keluarga di desa itu belum lama mendapat rezeki nomplok hingga miliaran rupiah.
Uang tersebut didapat dari penjualan lahan yang terimbas proyek pembangunan kilang minyak baru oleh Pertamina dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Untuk proyek tersebut, ratusan hektare tanah milik warga desa dibeli dengan nilai yang cukup tinggi.
Bahkan kabarnya, pihak Pertamina menghargai tanah warga antara Rp600 ribu hingga 800 ribu per meter. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari harga tanah umumnya di wilayah tersebut.
Gihanto pun mengungkap uang yang didapat warga dari hasil penjualan tanah mencapai miliaran. Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan empat hektare menerima Rp26 miliar. Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di desa tersebut dan menerima Rp38 miliar.
Besarnya nilai penjualan tanah itu membuat warga mendapat rezeki nomplok yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, ada warga yang membeli hingga dua atau tiga unit mobil baru.
“Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru,” ungkap Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto.
Diungkapkan Gihanto, dari 840 kepala keluarga yang tinggal di Desa Sumurgeneng, sebanyak 225 KK menjual lahannya yang terkena penetapan lokasi untuk proyek kilang minyak tersebut.