JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ya Allah Harga Cabai Rawit di Sragen Naik Ugal-ugalan hingga Rp 90.000 Perkilogram. Pedagang Tak Berdaya, Pembeli Terpaksa Pilih Campur Hijau

Cabai rawit merah yang harganya meroket di Pasar Bunder Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Harga cabai rawit merah di Sragen makin ugal-ugalan. Kenaikan harga bahkan melampaui batas kewajaran dalam beberapa hari terakhir.

Di Pasar Bunder Sragen, harga cabai mengalami lonjakan hingga Rp 10.000 dalam empat hari terakhir. Kini harga cabai rawit merah itu sudah melonjak mencapai Rp 86.000 sampai Rp 90.000 perkilogram.

Sejumlah pedagang pun tak berdaya melawan kenaikan harga yang meroket tajam tersebut. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Bunder, Yuliatman (44) mengatakan lonjakan harga cabai merah jenis sret tercatat paling tinggi.

Cabai rawit sret (merah) yang paling tinggi, harganya Rp 86.000 per kilogram. Cabai sret sudah empat hari ini segitu harganya,” paparnya, Rabu (24/2/2021).

Yuliatman menyampaijan sebelumnya harga cabai rawit merah ini di kisaran Rp 76.000 rupiah. Hal ini berarti terjadi lonjakan harga hingga Rp 10.000 rupiah per kilogram.

Kenaikan itu terjadi hanya dalam empat hari terakhir. Menurutnya hampir tiap hari, harga terus meroket.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Naiknya Rp 10.000. Dari sananya harganya sudah Rp 82.000, kena BS (busuk) bisa jadi Rp 85.000 per kilogram. Kita cuma ambil untung seribu rupiah perkilo Mas,” urainya.

Yuliatman memperkirakan, lonjakan harga cabai rawit merah diakibatkan berkurangnya pasokan dari petani. Kondisi cuaca diduga mengganggu produktivitas tanaman cabai milik petani.

“Petikan dari petani kurang maksimal karena faktor cuaca hujan terus. Kalau langka sih tidak, semua pasar butuh sehingga mau nggak mau harganya ikut dari sana (kulakan),” terangnya.

Menurut Yuliatman, lonjakan harga ini membuat masyarakat enggan membeli cabai merah rawit. Dirinya terpaksa mengurangi kulakan hingga separuh daripada biasanya.

“Empat hari yang lalu saya masih bisa jual satu ton per hari. Hari ini cuma berani ambil lima kuintal saja,” imbuhnya.

Sementara untuk harga cabai jenis lain cenderung stabil. Yuliatman mencatat hanya cabai merah besar yang turut naik dari harga Rp 20 ribu menjadi Rp 29 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Sejak awal tahun ini harga cabai rawit merah memang cenderung tinggi. Tidak seperti tahun lalu yang berada di kisaran harga Rp 50-60 ribu,” kata dia.

Lonjakan harga cabai rawit juga dialamai pedagang lain, Sarmi (41). Tingginya harga ini diakuinya membuat pelanggan enggan membeli cabai rawit merah.

“Harganya memang naik. Itu kalau di kelas eceran kemungkinan sudah sampai Rp 90.000. Saya yang biasanya sehari jual satu kuintal kini hanya berani kulak 70 kilogram,” terangnya.

Tingginya harga cabai rawit merah juga dirasakan salah satu pembeli, Triyanti (28). Dirinya yang setiap hari membeli setengah kilo cabai rawit merah, terpaksa mencampurnya dengan cabai rawit hijau yang lebih murah.

“Biasa beli setengah kilo karena masak untuk delapan karyawan toko. Ngakalinya ya dicampur cabai yang lebih murah,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com