SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS COM – Bagi anda penggemar kuliner berbasis daging kambing, baik itu sate ataupun tengkleng, serasa belum lengkap jika belum mengunjungi kawasan Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Jateng.
Pasalnya, di kota kecamatan ini sejak zaman dahulu sudah kesohor dengan kuliner sate kambing dan tengklengnya.
Bahkan dari dulu hingga sekarang terdapat pameo dari para sesepuh warga Bekonang, bahwa keliru jika orang Bekonang beli sate dan tengkleng keluar Bekonang. Mengapa?
Sebab di Bekonang itu masakan sate kambingnya luar biasa enak dan teruji sejak mulai negeri ini merdeka.
Omong-omong soal kuliner ini, orang tak perlu ragu menyebut warung sate kambing legendaris Pak Parno yang dulu kala berjualan di pertigaan Pasar Bekonang.
Ada pula sate kambing Bu Parsi yang letaknya tepat di belakang Pasar Bekonang. Tunggu, ada satu lagi, legenda tengkleng tradisional gendong yakni tengkleng Bu As.
Bahkan tengkleng Bu As ini hingga sekarang masih eksis digendong meski usianya sudah 83 tahun. Sedangkan dua sate legendaris Pak Parno dan Bu Parwi juga masih eksis, yang sekarang diteruskan oleh anak-anaknya.
Sate Pak Parno kini malah memiliki cabang di delapan tempat, yang semuanya diteruskan oleh anak- anaknya. Demikian pula, sate Bu Parwi juga masih eksis dan diteruskan oleh anaknya di belakang Pasar Bekonang.
Di antara kuliner tadi, tengkleng gendong Bu As patut menjadi rujukab, karena cukup fenomenal. Selain rasanya dahsyat lezat juga pelanggannya yang banyak.
Bahkan saking larisnya tengkleng Bu As hanya butuh waktu tak sampai dua jam saja selalu ludes diserbu pembeli.
“Saya setiap harinya mulai keliling pukul 11.00 WIB dan biasanya jika laris bada duhur sudah pulang,” ujarnya.
Menurut Bu As karena sudah tua dirinya jualan hanya keliling jarak dekat saja yakni didekat rumahnya di dekat toko cat sebelah selatan Stadion Mini Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo.
Sebelumnya, atau sekitar 40 tahun lalu, setiap hari Bu As berjualan keliling di kawasan Bekonang menempuh jarak hingga 15 kilometer.
Jerih payah yang ia lakukan semasa muda, kini berbuah manis. Nyatanya, di usia senja, ketika ia tak lagi kuat berjalan jauh, pelanggannya tetap berdatangan.
Bukan hanya masyarakat umum, tetapi sejumlah pejabat dari berbagai instansi di Solo Raya yang kini menjadi pelangganya.
“Pernah ada utusan dari seorang bupati yang membeli di sini dan pesanan kantor-kantor lainnya banyaklah pokoknya saya lupa,” ungkapnya.
Kini Anda penggemar tengkleng dan sate kambing, silakan coba sendiri datang ke Bekonang sebagai kawasan sate dan tengkleng dijamin pasti huenak, nyamleng.
Beni Indra