WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Publik Wonogiri pasti tak asing lagi dengan klub sepakbola Persiwi. Klub kebanggaan Kota Mete itu disebut-sebut pernah mau masuk divisi II, lantas bagaimana kabarnya sekarang?.
Menanggapi pertanyaan itu, Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Wonogiri Sri Wiyoso mengiyakannya. Dia membeberkan, Persiwi pernah menjadi salah satu klub papan atas di divisi tiga Liga Indonesia pada sekitar 2004-2005 lalu.
Bahkan Persiwi waktu itu mendapatkan kesempatan untuk main di divisi II. Tapi karena ada syarat wajib yang tidak bisa penuhi.
“Persiwi harus merger dengan salah satu klub asal Sleman dan kala itu diwajibkan pula membayar administrasi yang nominalnya mencapai ratusan juta, ya akhirnya kita mundur,” ungkap Sri Wiyoso, Rabu (24/3/2021).
Menurut Sri Wiyoso, prestasi bagus juga dipersembahkan Persiwi Junior. Pada 1995-1996, tim itu menjuarai kompetisi sepakbola di Jawa Tengah.
Untuk Persiwi aktif terakhir di 2007. Selebihnya itu, tidak ada aktifitas lagi sampai saat ini. Akhirnya banyak pemain Persiwi yang merumput di klub-klub sepakbola ternama di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Sekarang terbalik, pemain kita justru pindah ke klub luar daerah. Padahal dulu, pemain luar banyak datang dan ingin main di sini,” beber dia.
Lebih lanjut Sri Wiyoso menuturkan, dengan kondisi saat ini sangat sulit untuk membangkitkan Persiwi kembali merumput di lapangan hijau. Sebenarnya materi pemain Persiwi dan pelatihnya itu siap, masih aktif. Wonogiri juga punya 12 klub sepakbola yang menjadi embrionya, aktif juga.
“Tapi, namanya sepakbola itu butuh totalitas dan juga butuh dana besar, kalau nggak ada uang ya nggak jalan,” papar dia.
Sebenarnya, tahun laku Askab PSSI Wonogiri pernah mencoba akan menggelar putaran kompetisi antara klub yang ada di tiap kecamatan di Wonogiri. Upaya itu dilakukan sebagai satu ikhtiar memantik semangat membangkitkan Persiwi. Namun upaya itu akhirnya kandas di tengah jalan, gegara pandemi
“Targetnya September tahun ini kompetisi bergulir,” tutur dia. Aria