JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Bangga Water Boom Kaliwedi, Bupati Sragen: Seandainya Sragen Ada 10 Kades Seperti Kaliwedi!

Bupati Sragen saat memberikan sambutan dalam peresmian water boom Kaliwedi Gondang. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembangunan water boom Jambangan Permai di Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang mengundang decak kagum dari banyak kalangan.

Bahkan, water boom bernilai Rp 1 miliar lebih yang dibangun oleh Pemdes itu membuat Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati terkagum-kagum.

Ia pun mengapresiasi Kades Kaliwedi yang menurutnya patut menjadi contoh keberhasilan bagi kades-kades lainnya.

Dalam sambutannya saat didaulat meresmikan, Bupati yang akrab disapa Mbak Yuni itu mengatakan jika di Sragen ada 10 Kades seperti di Kaliwedi pasti desanya bakal bisa lebih maju.

“Saya bersyukur, seandainya di Kabupaten Sragen ini ada kepala desa 10 saja seperti di Kades kaliwedi pasti masing-masing kecamatan masing-masing desa akan lebih maju,” ujar Bupati disambut aplaus warga dan hadirin.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Menurut bupati, saat ini desa memang dipacu untuk melakukan bisnis melalui BUMDes. Karena desa harus bisa menambah pendapatan asli desa setiap tahun.

“Karena dampak pandemi ini, Dana Desa juga akan turun. Jadi desa harus mendapatkan pendapatan sendiri sehingga bisa menutup pengeluaran itu sehingga lewat bisnis lewat BUMDes bisa meningkat,” ujarnya.

Kades Kaliwedi, Daryono. Foto/Wardoyo

Ia menguraikan sudah saatnya oemerintah desa tak boleh hanya mengandalkan bantuan keuangan pemerintah pusat dalam mencukupi kebutuhan rutin maupun stimulasi lainnya.

Dibutuhkan inovasi dengan memaksimalkan sumber daya yang didukung kemitraan.

Menurutnya, kolam renang terpadu UMKM tersebut adalah salah satu unit usaha BUMDes Karya Mandiri di Desa Kaliwedi yang patut diapresiasi dan dicontoh.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Desa harus memacu pendapatannya dengan berbisnis. Kondisi saat ini, DAU dan DAK dari pemerintah pusat ke daerah dikurangi. Pemerintah pusat sudah terkuras keuangannya untuk penanganan Covid-19, seperti memenuhi kebutuhan vaksinasi. Apapun yang terjadi di pemerintah pusat pasti berimbas ke desa. Apabila Dana Desa (DD) menurun, maka desa harus punya sumber pendapatan lain,” tegasnya.

Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah desa Kaliwedi dalam menjawab tantangan ke depan. Yuni berharap desa lain mengikutinya.

“Semua sektor terdampak pandemi. Tapi pasti ada celah bagi yang mau berfikir maju dan berusaha,” katanya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com