KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah mengalami maju mundur, akhirnya Dinas Pendidikan Diknas Kabupaten Karanganyar memastikan jadwal uji coba sistem Pendidikan Tatap Muka (PTM) tetap berlangsung pada 6 April, atau sehari setelah PPKM berakhir.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Karanganyar, Tarsa, MPd. Menurutnya, semua detail teknis pelaksanaan PTM sudah dilakukan pada gladi bersih, Rabu (24/3/2021).
Tarsa mengatakan, setelah banyak faktor yang membuat ujicoba PTM gagal, kali ini Diknas sudah menjadwalkan pasti sehari setelah berakhirnya PPKM 5 April 2021 pihaknya akan melakukan uji coba PTM kali pertama di Kabupaten Karanganyar.
Ditegaskan, hanya ada satu sekolah yang akan melakukan uji coba, yakni SMPN 01 Karanganyar.
“Ya, benar, jadwalnya tanggal 6 April tahun ini di SMPN 01 Karanganyar akan dilakukan ujicoba PTM. Asumsi memilih tanggal 6 karena PPKM diharapkan tidak diperpanjang lagi,” tandas Tarsa kepada JOGLOSEMARNEWS, usai Rakor persiapan PTM, Rabu (24/3/2021).
Tarsa menjelaskan sedianya hasil kordinasi dengan Bupati Juliyatmono ujicoba PTM pada pertengahan Februari, namun tiba-tiba PPKM diperpanjang sehingga rencana uji coba PTM mundur lagi.
Diharapkan, pemerintah tidak lagi memperpanjang PPKM sehingga ujicoba PTM benar-benar bisa dilakukan.
Adapun secara teknis Tarsa menjelaskan, uji coba PTM tersebut tetap mengacu regulasi yang berlaku yakni aturan SKB 4 Menteri, Surat Gubernur tentang PPKM serta perintah bupati.
Apalagi, penjabaran kewenangan wilayah pendidikan sudah jelas yakni Diknas Kabupaten/Kota mengurusi pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP, sedangkan untuk wilayah Diknas Provinsi Jateng mengurusi SMA/SMK.
Dengan begitu, lanjut Tarsa, kewenangan sepenuhnya kebijakan melakukan PTM adalah Diknas Kabupaten/Kota.
“Ya untuk ujicoba SMPN 01 Karanganyar itu ranah Diknas kabupaten dan Bupati sudah setuju sehingga tetap jalan terus meskipun jalur kordinasi dengan Diknas Pemprov Jateng juga dilakukan,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk uji coba PTM di SMPN 01 Karanganyar dibatasi maksimal 16 orang per kelas. Selain itu, durasinya pun hanya dua jam saja sambil melihat perkembangan.
Tentu saja, lanjut Tarsa tetap memenuhi protokol kesehatan bagi guru dan murid. Yakni disediakan tempat cuci, hand sanitizer serta alat pengukur suhu badan dan wajib pakai masker.
Tarsa berharap semoga rencana yang matang PTM pada 06 April bisa dilakukan dan tidak tertunda lagi gara-gara ada aturan baru dari pusat. Beni Indra
