Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Inilah Cerita Putra Letjen Doni Monardo yang Pernah Gagal Masuk Akmil. Aqua Dwipayana: Semua Tergantung Perjuangan Individu

Dr Aqua Dwipayana bersama Reizalka Dwika Monardo (kanan). Foto: dok

 

BANYUMAS, JOGLOSEMARNEWS.COM —Saat Sharing Komunikasi dan Motivasi di Batatyon Infanteri (Yonif) 405/Surya Kusuma Wangon, Kabupaten Banyumas pada Jumat pagi (19/3/2021) kemarin, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana tiba-tiba memanggil salah seorang peserta ke depan. Orang yang dipanggil adalah Sersan Mayor Satu Taruna Reizalka Dwika Monardo yang akrab dipanggi Alka.

Puluhan orang yang hadir termasuk para prajurit, Taruna Akademi Militer (Akmil) Tingkat IV yang sedang melaksanakan On the Job Training (OJT) di Yonif 405/Surya Kusuma, dan istri-istri prajurit yang tergabung di Persit kaget. Mereka dalam hati bertanya apa tujuan Dr Aqua memanggil Alka dan kira-kira mau bertanya apa dan diminta apa.

Sebelumnya di awal Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua mengabsen Alka dengan bertanya, “Apakah di sini ada Alka?” Langsung dijawab Alka, “Siap…”

Aqua mengatakan bahwa Alka adalah anak kedua Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo. Selama ini bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu sangat familiar sama Alka dan keluarganya.

“Alka ini sudah seperti keponakan saya sendiri. Terakhir kami ketemu pada Senin sore (4/1/2021) lalu di Akmil Magelang. Ketika itu saya baru selesai Sharing Komunikasi dan Motivasi di Korem 074/Makutarama Salatiga. Sebelumnya saya silaturahim ke Gubernur Akmil Mayjen TNI Mayjen TNI Totok Imam Santoso,” ungkapnya.

Kemudian Aqua menyuruh Alka menceritakan pengalamannya masuk Akmil. Sedangkan kepada semua yang hadir diminta untuk menyimak.

“Saat kelas 2 SMA pada tahun 2015 tiba-tiba saya ingin masuk Akmil. Salah satunya terinspirasi dari melihat ayah saya yang tentara. Keinginan tersebut saya sampaikan ke ayah,” jelas Alka.

Reaksi ayahnya menurut Alka adalah kaget karena sebelumnya dirinya tidak ada tanda-tanda mau jadi tentara. Kemudian ayahnya memberi banyak nasihat. Intinya masuk Akmil tidak mudah, seleksinya sangat ketat, dan jadi tentara penuh perjuangan.

Mendengar semua penjelasan ayahnya, Alka bukan malah surut. Dia makin tambah semangat. Ingin menunjukkan kepada ayah dan ibunya bahwa dirinya bisa masuk Akmil dan jadi prajurit yang profesional.

Setelah melihat tekad dan semangat Alka, ayahnya memberi nasihat agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Hanya dirinya sendiri yang menentukan bisa diterima atau tidak di Akmil. Ditambah tentunya pertolongan penuh dari Tuhan.

“Pada 2016 setelah tamat SMA, saya ikut seleksi di Jakarta. Sesudah melewati tahapan ujian saya dinyatakan gagal. Saya kelebihan berat badan dan ada hal lainnya yang membuat saya tidak dapat melanjutkan ujian,” terang Alka.

Waktu itu menurut Alka dirinya sempat sedih. Namun dia tidak mau larut dalam kesedihan. Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut bertekad untuk ikut ujian lagi pada tahun berikutnya. Targetnya harus lulus dan lolos.

Belajar dari kegagalannya masuk Akmil, Alka rajin olahraga terutama untuk menurunkan berat badannya. Juga melakukan persiapan yang lain.

“Saya tidak ingin mengecewakan ayah dan ibu, sehingga saya belajar dan berlatih lebih keras lagi. Pada tahun 2017 setelah melewati semua tahapan tes, Alhamdulillah saya dinyatakan lulus dan lolos masuk Akmil,” ujar Alka sambil tersenyum mengenang perjuangannya empat tahun lalu.

Setelah Alka menyampaikan testimoni Aqua mengatakan banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat diambil hikmahnya dari Alka. Di antaranya tidak ada jaminan anak seorang jenderal diterima masuk Akmil. Semuanya tergantung kemampuan dan perjuangan setiap individu.

“Sewaktu Alka ikut seleksi masuk Akmil, ayahnya menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura yang berkedudukan di Ambon, Maluku. Waktu itu mungkin ada orang yang mengira Alka bakal lulus masuk Akmil karena ayahnya seorang Pangdam. Kenyataannya Alka tidak lulus,” tegas Dr Aqua.

Selain itu, lanjut penulis buku Trilogi The Power of Silaturahim yang berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” tersebut, Alka menunjukkan kualitas dirinya yang pantang menyerah. Meski seleksi pertama masuk Akmil gagal, namun tidak patah semangat.

“Kegagalan masuk Akmil dijadikan penyemangat buat persiapan yang lebih baik untuk tes yang kedua. Alhamdulillah atas ijin Tuhan Alka akhirnya dinyatakan lulus dan lolos ikut pendidikan di Akmil,” kata Aqua.

Alka bersama 21 orang temannya sesama Taruna Tingkat IV lainnya selama 2 minggu mengikuti OJT di Yonif 405/Surya Kusuma. Kegiatan itu dilaksanakan mulai Senin sampai Sabtu (15-27/3/2021) mendatang.

Pada Senin (15/3/2021) lalu di Gedung Serbaguna Yonif 403/Wirasada Pratista Sleman, Yogyakarta, Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam Santoso melepas 227 orang Taruna dan Taruni Akmil Tingkat IV tahun 2020/2021 yang mengikuti OJT. Mereka melakukan kegiatan tersebut di beberapa satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro, Divisi Infanteri 2/Vira Cakti Yudha Kostrad, dan Skuadron 31/Serbu Puspenerbad.

Dalam sambutannya Totok menyampaikan kegjatan OJT ini bertujuan untuk membekali para Taruna sebagai seorang Komandan Peleton yang harus siap setiap saat melaksanakan tugas-tugas dan bekerja secara profesional. Selama OJT semua Taruna dan Taruni harus mampu menyerap semaksimal mungkin pengetahuan, pelajaran, ilmu, dan pengalaman di satuan-satuan baik Tempur, Banpur maupun Balak sesuai dengan kecabangan masing-masing.

Sementara Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto yang hadir dalam acara itu ketika memberi sambutan meminta semua Taruna dan Taruni untuk mengetahui kekurangan dan kelemahannya. Setelah itu mengisi dirinya dengan berbagai pelajaran dan pengalaman selama melaksanakan OJT.

“Jadikan OJT ini untuk melihat dan belajar secara nyata di satuan. Isi kekuranganmu karena belum terlambat. Masa depanmu berada di tanganmu sendiri,” tegas Rudianto.

Aqua berpesan kepada semua peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi untuk terus memperkuat kemampuan komunikasi mereka. Caranya selain selalu rajin belajar, juga di manapun berada dan berkomunikasi dengan siapa saja agar besikap rendah hati.

“Jangan pernah merasa diri kita lebih hebat dari yang lain. Ingat, yang hebat itu hanya Tuhan. Dengan selalu bersikap rendah hati maka komunikasi dengan semua orang insya Allah nyambung,” pungkas Aqua.

Sementara Wadanyonif 405/Surya Kusuma Mayor Inf Aries Ika Satria mewakili Danyonif Letkol Inf Kresna Santy Dharma menyampaikan terima kasih kepada Aqua yang telah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajarannya dan Taruna Tingkat IV Akmil. Semua yang disampaikan motivator ulung itu sangat bermanfaat buat seluruh peserta.(ASA)

Exit mobile version