SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski pandemi Covid-19 masih terjadi, mahasiswa Politeknik Santo Paulus Surakarta dengan segala keterbatasan aktivitasnya tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pada 25 Januari 2021 hingga 28 Febuari 2021, mereka melakukan KKN Tematik bertema “Kemandirian Masyarakat di Era New Normal”.
Kegiatan KKN secara online dan offline tersebut digelar di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Menurut Direktur Politeknik Santo Paulus Surakarta, F Pramonodjati S TP MKes, kegiatan dalam KKN antara lain adalah pembuatan hand sanitizer, pengecekan kesehatan, training online pembuatan karak gendar pelangi menggunakan bunga telang, pembuatan susu kedelai dan pemanfaatan herbal di sekitar untuk meningkatkan imunitas tubuh.
“Kami berharap melalui kegiatan KKN ini masyarakat semakin mandiri dan bisa bangkit dengan segala keterbatasan mereka, dan terjadi kolaborasi yang apik antara lembaga pendidikan, lembaga pemerintah dan masyarakat,” ucapnya, sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.
Koordinator KKN, Laela Nur Rokhmah S TP M.Sc, dalam siaran persnya, Selasa (16/3/2021) menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap persoalan di tengah masyarakat.
“Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kemampuan bekerja sama untuk para mahasiswa,” ujarnya.
Adapun KKN tersebut diikuti oleh 14 orang mahasiswa dari tiga program studi (Prodi), yakni Prodi Teknologi Rekayasa Pangan, Teknologi Laboratorium Medis dan Kimia Industri.
“Meskipun dengan segala keterbatasan aktivitas, KKN berhasil dilaksanakan dengan lancar dan mendapat respons baik dari warga,” kata Laela.
“Hal tersebut terlihat dari antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan online maupun offline,” ujarnya menambahkan.
Khusus kegiatan offline, Laela menjelaskan, dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes) ketat, membatasi jumlah warga dan waktu kegiatan, serta sepengetahuan pengurus RT setempat.
“Selain itu, mahasiswa dan dosen sudah menjalani tes rapid dahulu sebelum melakukan kegiatan tersebut,” katanya. Suhamdani