JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Menkes Sebut Tidak Ada Kasus Pandemi yang Berakhir dalam Setahun, Butuh Setidaknya 5-10 Tahun

Budi Gunadi Sadikin. Foto: TEMPO/M Taufan Rengganis via Tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tidak ada dalam sejarah sebuah kasus pandemi global yang berakhir dalam waktu satu tahun. Hal itu termasuk kasus pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda.

Menurutnya, studi ilmiah telah menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu antara lima sampai sepuluh tahun untuk sebuah pandemi berakhir. Untuk itu, kata dia, pandemi selalu menuntut perubahan perilaku masyarakat.

Pandemi itu tidak ada yang selesai setahun. Pasti lima tahun, sepuluh tahun. Secara ilmiah begitu,” ujar Budi dalam acara dialog bertajuk ‘Aku Siap Divaksin’, yang digelar secara daring, Minggu (14/3/2021).

Cara utama mengatasi pandemi, lanjut Budi, selalu sama yakni dengan mengurangi laju penularan. Dalam hal ini, kata dia, ada empat strategi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga :  Sederet Gejala Diabetes yang Sering Tak Disadari, Salah Satunya Rasa Lapar yang Terus Menerus

Pertama, menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Untuk pandemi Covid-19 ini, protokol kesehatan yang harus selalu dijaga yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Kedua, strategi surveilans, yakni mendeteksi siapa yang terinfeksi, kemudian menelusuri lagi siapa yang telah tertular, lalu diisolasi. Upaya ini dilakukan pemerintah dengan menerapkan strategi 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

Ketiga, vaksinasi dengan skema prioritas berbasis risiko. Hal ini juga telah mulai dilakukan sejumlah negara di dunia, dengan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan dan kemudian para warga lanjut usia.

Terakhhir, perawatan yakni berkaitan dengan ketersediaan rumah sakit dan fasilitas penanganan pasien tertular lainnya.

“Jadi, nomor satu, tolong taati protokol kesehatan. Vaksin itu nomor tiga. Empat strategi ini harus dijalankan bersamaan,” ujar Budi.

Baca Juga :  Miliki Rasa Pahit, Ini Sederet Manfaat Pare untuk Kesehatan

Untuk itu, Menkes tak bosan mengingatkan masyarakat bahwa protokol kesehatan tetap sangat penting meskipun vaksinasi sudah berjalan. Semakin rendah laju penularan, semakin berkurang pula beban fasilitas kesehatan, dan angka kematian juga akan semakin menurun.

Berdasarkan data statistik di seluruh dunia, kata Budi, tercatat dari 100 orang yang terinfeksi Covid-19, 80 persen sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Sedangkan 20 persen masuk rumah sakit dengan rincian 5 persen masuk harus mendapatkan penanganan khusus, dan fatality rate sebesar 2 persen.

Menurut Menkes, banyak penyakit lain yang lebih tinggi fatality rate-nya daripada Covid-19. Misalnya kanker paru ataupun tuberkulosis.

“Jadi setiap kali pandemi sebenarnya dari dulu sampai sekarang cara menanganinya sederhana, bagaimana kita bisa mengurangi laju penularan agar mampu kapasitas layanan kesehatan kita menangani,” tuturnya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com