Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Reses  DPRD Provinsi  Jateng di Karanganyar, Wakil Rakyat Banjir Keluhan Soal Wacana  Impor Beras dari Pemerintah

Suasana reses anggota  DPRD Provinsi Jateng di Karanganyar, Rabu (17/3/2021) / Foto:Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Rencana pemerintah yang hendak melakukan impor beras di tengah jatuhnya harga gabah musim panen ini,  terus bergulir bak bola liar.

Bahkan mulai  birokrasi  hingga politisi di semua tingkatan banjir keluhan masyarakat dan petani soal impor beras.

Kondisi tersebut terungkap dalam  acara reses anggota Komisi I  DPRD Provinsi Jateng, Muhammad Yunus di Kabupaten Karanganyar, Rabu (17/3/2021).

Dalam kesempatan tersebut,  mayoritas peserta reses meminta wakil rakyat menolak rencana pemerintah mengimpor beras,  karena disinyalir kebijakan itu makin menyengsarakan rakyat,  terutama petani.

Muhammad Yunus, yang juga anggota   Fraksi PAN DPRD Provinsi Jateng pun  tak luput dari sasaran keluhan warga soal impor beras tersebut.

“Ya kami akui reses kali ini semua diberondong soal rencana pemerintah akan impor beras,” ujarnya ditemui usai Reses di Karanganyar, Rabu (17/3/2021).

Menurut Muhammad Yunus, aspirasi masyarakat  soal impor beras tersebut  akan dibawa ke Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jateng  melalui pandangan fraksi.

Secara prinsip dia mengakui, alasan yang mendasari pemerintah untuk melakukan impor beras tidak kuat, karena masih ada sisa stok nasional di gudang Bulog sebanyak 275.188 ton. Sehingga,  stok beras secara nasional masih tergolong aman.

Alasan selanjutnya,  kata Muhammad Yunus,  saat ini musim panen nasional namun petani menjerit karena harga gabah anjlok.

“Logika sederhana saja, rakyat kecewa mempertanyakan keberpihakan pemerintah pada petani,” ungkapnya.

Untuk itu,  Muhammad Yunus meminta pemerintah membatalkan rencana impor satu  juta ton beras tersebut demi menjaga kestabilan harga gabah serta harga beras.

“Sebaiknya tahan dulu,  jangan impor beras di saat tidak tepat ketika stok beras melimpah,” pungkasnya. Beni Indra

Exit mobile version