SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi menegaskan jajaran Demokrat Sragen tetap solid dan tak akan goyah mendukung AHY sebagai Ketua Umum PD yang sah.
Tak hanya menolak proses dan hasil kongres luar biasa (KLB), ia juga menyebut KLB Deli Serdang yang kemudian memilih Moeldoko sebagai ketua umum sebagai sebuah cara kudeta yang ilegal dan biadab.
“Kami tetap loyal dan solid mendukung AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Bukti kesetiaan ini tidak hanya dengan semangat dan yel-yel, tapi juga dalam bentuk cap jempol darah,” paparnya di sela aksi cap jempol darah di DPC, Senin (8/3/2021).
Budiono juga blak-blakan mengungkap dirinya pernah dirayu dan diiming-imingi
untuk berangkat ke KLB. Bahkan untuk hadir, ia sempat ditawari imbalan uang dalam nominal hingga ratusan juta rupiah.
Namun ia menegaskan menolak mentah-mentah dan sama sekali tak bergeming. Sebaliknya, dirinya tegas tetap mendukung kepemimpinan Demokrat di bawah Ketum AHY.
Dalam aksi cap jempol darah itu, ia menyebut ada pengurus DPC dan PAC dari 20 kecamatan yang hadir merelakan darahnya.
LSetelah darah mereka diambil oleh petugas kesehatan, kemudian darahnya dibubuhkan di atas spanduk yang bergambar AHY.
“Mari rapatkan barisan, kita jaga partai dari oknum-oknum tak bertanggungjawab yang ingin merebut partai,” tandasnya yang langsung disambut teriakan siap oleh para kader.
Mas Bro juga menegaskan bahwa Demokrat Sragen siap sewaktu-waktu ada komando untuk demo ke Jakarta. Sudah disiapkan minimal 5 bus untuk aksi demo ke Jakarta bergabung dengan kader Demokrat dari Seluruh Indonesia.
“Kami siap, begitu ada komando untuk demo ke Jakarta, pasti berangkat,” tambahnya. Wardoyo