Site icon JOGLOSEMAR NEWS

PWI Surakarta Pernah Sampaikan Usulan Revitalisasi Monumen Pers di Solo kepada Presiden Jokowi

Monumen Pers Nasional di Solo. Foto: dok

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta menyambut baik rencana Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Johnny G Plate untuk melakukan revitalisasi Monumen Pers Nasional (MPN) secara menyeluruh dan tidak sekedar tambal sulam.

Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, mengungkapkan revitalisasi MPN ini memang sudah sangat mendesak dilakukan mengingat sejak dibangun tahun 1978 hingga saat ini belum tersentuh revitalisasi secara menyeluruh. Pembangunan ulang sudah dilakukan pada era orde baru tapi sifatnya hanya perbaikan dan penambahan di beberapa bagian karena tuntutan ruangan.

Anas mengamati, program revitalisasi sebenarya sudah digulirkan oleh Kemenkominfo melalui Dirjen IKP pada tahun 2019 lalu, namun sifatnya hanya tambal sulam dalam upaya memperbaiki dan mempercantik. Hal itu dikarenakan menyesuaikan anggaran yang ada.

“Yang sudah dilakukan selama ini sudah bagus, merenovasi yang sudah rusak dan mempercantik yang usang karena memang bangunan ini sejak Orde Baru belum tersentuh renovasi dan revitalisasi. Hanya mungkin faktor anggaran belum bisa menyeluruh”, ungkapnya.

Karena itulah,  upaya  Menkominfo yang akan merevitalisasi secara menyeluruh bangunan MPN, langkah yang sangat bagus sehingga lebih terkonsep mengingat desain monumen yang ada sekarang merupakan desain lama dan belum bisa menampung dinamika zaman.

“Apalagi Monumen Pers Nasional ini juga menjadi wahana riset tentang pers di Indonesia. Sehingga membutuhkan fasilitas infrastruktur yang memadai yang sesuai dinamika zaman,” terang Anas.

Anas menambahkan, usulan revitalisasi ini sebenarnya sudah diusulkan PWI Surakarta sejak beberapa tahun lalu. Bahkan sudah pernah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saat ngobrol, sekitar tahun 2018 kami sempat sampaikan langsung kepada Pak Jokowi tentang wacana perlunya revitalisasi Monumen Pers Nasional ini. Kebetulan beliau sangat dekat dengan temen-temen wartawan di Solo. Beliau juga menyambut baik karena mengetahui kondisi Monumen Pers sewaktu menjadi Walikota Solo sering keluar masuk ke tempat ini,” ungkapnya.

Anas menambahkan, Monumen Pers Nasional keberadaannya sangat strategis bagi sejarah dan riset pers di Indonesia sehingga harus dijaga dan dikembangkan sesuai dengan dinamika zaman.  Monumen Pers ini juga tidak bisa lepas dari Persatuan Wartawan Indonesia karena MPN lahir dari usulan PWI.

“Maka dari itu revitalisasi harus tetap mengakomodasi ruang bagi kawan-kawan pers. Misalnya ruang media center, sekretariat PWI, coffee shop atau semacamnya yang bisa buat ngumpul teman-teman media, ruang diskusi dan lainnya,”  pungkas Anas.(ASA)

 

 

Exit mobile version