![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/04/IMG-20210413-WA0144.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di Kabupaten Karanganyar, Jateng tepatnya di Perumahan Gaum, Kecamatan Tasikmadu, ternyata terdapat seorang petinju andal, yakni Ricky Manufoe (32) yang hidupnya sederhana.
Namun di balik kesederhanaan hidupnya, karier Ricky sudah mendunia. Terhitung dari sebanyak 73 pertandingan kelas lokal, nasional, Asia hingga event tinju dunia, tak kurang dari 50 kali Ricky menyandang gelar juara.
Namun beda prestasi, beda pula dengan kehidupan keseharian. Untuk menafkahi keluarganya, Ricky hanya berjualan sejenis ayam kentaki di sebuah outlet minimarket di Karanganyar.
Bahkan istri Ricky Manufoe yakni Dona Setiana (30) juga seorang petinju perempuan yang juga sering mengikuti turnamen. Meskipun prestasinya tidak semenonjol suaminya yang sering menjuarai event tinju Nasional, Asia hingga kelas dunia.
Saking maniak terhadap tinju, keluarga tersebut membuat sanggar tinju di perumahan yang dia tinggali, yakni saasana Tinju Manufoe.
Sasana tinju Manufoe tersebut sangat sederhana, karena keterbatasan dana sebab sasana itu dia biayai sendiri dari pendapatan menjual ayam sejenis kentaki di sebuah outlet minimarket tersebut. Fasilitasnya pun sederhana seadanya yang penting spiritnya.
Bahkan sering Ricky dan istrinya berlatih tinju bersama di emperan Alun-Alun Karanganyar mencari tempat luas karena sasana tinju miliknya bercampur dengan rumah di sebuah perumahan sehingga sangat sempit.
“Iya sering saya dan istri latihan tinju di sini mencari tempat yang luas sehingga bisa leluasa berlatih,” ujar Ricky Manufoe saat ditemui JOGLOSEMARNEWS, di Alun-Alun Karanganyar, Selasa (13/4/2021) siang.
Ricky menuturkan, hampir setiap akan mengikuti event pertandingan Asia dan dunia, dirinya sering berlatih di Alun-Alun Karanganyar selama seminggu hingga empat kali.
Kebetulan Juni 2021 dirinya akan bertarung di event tinju dunia di Afrika maka latihan terus dipacu.
“Iya saya sebentar lagi akan berangkat ke Afrika untuk event kejuaraan tinju dunia kelas bantam, maka saya genjot terus latihan disini (Alun-Alun Karanganyar),” ungkapnya.
Ricky Manufoe yang berasal dari Pulau Rote NTT itu mengakui pihaknya sedang kebingungan mencari biaya untuk berangkat ke Afrika karena selama ini dirinya bertarung secara mandiri mewakili sasana miliknya sehingga bukan dari sponsor.
Untuk itu biayanya juga swadaya antar anggota sasana yang nilainya jelas tidak mencukupi karena tingkat ekonomi anggota sasana juga biasa saja.
Namun demikian, Ricky tidak patah arang selalu berusaha mencari dana agar dirinya bisa berangkat ke Afrika.
“Yang namanya sasana kecil saya maklum susah mencari dana meski saya sudah sering menjuarai pertarungan segala event. Yang penting adalah semangat semoga nanti saya bisa berangkat,” ujarnya.
Sementara itu istri Ricky, Dona Setiana (30) selalu setia bersama dua anaknya menemani suaminya berlatih di Alun-Alun Karanganyar. “Ya kami sekeluarga naik pasti selalu bersama ke Alun-Alun. Nanti saya juga latihan tinju sedangkan anak-anak saya bawakan buku untuk belajar dan nasi untuk bekal makan karena latihan sekitar tiga jam,” ungkapnya.
Dona mengungkapkan, di rumahnya terdapat sekitar 53 Thropy kejuaraan tinju yang diraih suaminya baik juara sabuk emas Piala Walikota Padang 2005, serta sering sekali menjuarai Pan Asia Boxing Association atau PABA yang rutin digelar diberbagai negara Asia.
Untuk di turnamen PABA, Ricky selaku juara satu baik melalui pukulan K-O atau TKO. Sedangkan untuk turnamen kelas dunia yakni World Boxing Association WBC, Ricky juga sering menang juara satu dengan kemenangan TKO. Beni Indra