Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Aburizal Bakrie Mau Disuntik Vaksin Nusantara Meski Masih Polemik, Ini Alasannya

Ilustrasi vaksin. Foto: pexels.com

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Polemik mengenai vaksin Nusantara sampai kini belum menemui titik temu. Di satu sisi, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan Vakin Nusantara belum lolos uji klinis.

Namun di pihak lain, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie telah menerima suntikan Vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu.

Sebuah video pernyataan Aburizal mengenai penggunaan vaksin tersebut untuk dirinya beredar di kalangan wartawan.

“Ini Vaksin Nusantara. Saya pertama kali, insya Allah berhasil,” demikian pernyataan Aburizal dalam video 9 detik tersebut.

Juru bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa membenarkan video tersebut. Lalu mengaku tak mendampingi saat Aburizal menerima suntikan Vaksin Nusantara, tetapi ia menerima video itu pada Kamis (8/4/2021) pekan lalu.

“Saya pas tidak mendampingi. Beliau kirimkan saya videonya Kamis minggu lalu,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini.

Menurut Lalu, Aburizal meyakini khasiat vaksin yang dikembangkan oleh Terawan itu sehingga bersedia menjadi penerima.

“Beliau percaya kemampuan Prof Terawan,” kata Lalu.

Informasi Aburizal menerima Vaksin Nusantara sebelumnya juga dilontarkan politikus Golkar Melkiades Laka Lena.

Wakil Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat itu mengaku menerima sebuah video yang menampilkan Aburizal sedang mengikuti uji validasi vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto.

“Saya kaget tiba-tiba dikirimi Pak Aburizal Bakrie sudah pergi vaksin Nusantara di RSPAD, dia disutnik, ambil darah dan menjalani proses ini,” kata Melki saat Rapat Kerja DPR dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan pada Kamis (8/4/2021)lalu.

Dalam rapat tersebut, Melki mempertanyakan sikap BPOM yang dinilai tak mendukung pengembangan vaksin Covid-19 dalam negeri, seperti Merah Putih dan Vaksin Nusantara.

Hingga saat ini, BPOM memang belum mengizinkan tim Vaksin Nusantara melanjutkan riset uji klinis ke tahap dua.

Alasannya, tim belum melaporkan tindakan korektif yang telah diminta atas apa yang sudah dikerjakan di uji klinis tahap satu.

Vaksin Nusantara yang dikembangkan dari sel dendritik, yang biasa digunakan dalam terapi kanker, disebut masih harus memenuhi beberapa syarat.

Exit mobile version