Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Anggaran Habis, Pasien Covid-19 di Yogyakarta yang Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Tak Lagi Terima Bantuan Makanan

Ilustrasi pasien Covid-19. Foto: pixabay.com

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pasien positif Covid-19 di Kota Yogyakarta yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing kini harus lebih bersabar. Hal itu lantaran pemberian bantuan pasokan makanan sementara dihentikan karena alokasi anggaran yang sudah habis.

Disampaikan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang, saat ini pihaknya sedang mengupayakan agar bantuan tersebut segera dapat kembali diberikan.

“Kami sedang mengupayakan refocusing anggaran untuk pemenuhan bantuan makanan bagi pasien isolasi mandiri. Sesegera mungkin bisa kami penuhi kembali,” kata Maryustion Tonang, Selasa (13/4/2021).

Penghentian pemberian bantuan makanan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri itu telah dilakukan pada akhir Maret, menyusul alokasi anggaran yang disiapkan sebesar Rp600 juta sudah terserap 100 persen.

“Ternyata, jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah sesuai rekomendasi puskesmas cukup banyak sehingga anggaran yang dialokasikan tidak cukup,” ungkap Maryustion.

Setiap pasien yang melakukan isolasi mandiri akan mendapat bantuan makanan sebanyak tiga kali sehari. “Biasanya, dalam satu rumah tidak hanya ada satu pasien yang isolasi mandiri, tetapi hampir semua penghuni rumah juga masuk kategori isolasi mandiri,” tuturnya.

Meskipun pasokan makanan terhenti, namun Maryustion memastikan kebutuhan makanan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Shelter Tegalrejo tetap terpenuhi.

Dinas Sosial Kota Yogyakarta memilih pola pemberdayaan kelompok kuliner masyarakat yang tergabung dalam program Gandeng Gendong untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi pasien Covid-19.

Sementara itu, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengusulkan agar pemberian bantuan makanan bagi pasien isolasi mandiri dialokasikan melalui pos anggaran biaya tidak terduga. Ia menilai jika menggunakan mekanisme refocusing anggaran maka membutuhkan proses panjang.

“Lebih baik menggunakan biaya tidak terduga sehingga masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dapat memastikan pemenuhan kebutuhan makanan,” ujar Antonius soal penghentian pasokan makanan bagi pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri.

Exit mobile version