![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/04/IMG-20210418-WA0037.jpg?resize=375%2C500&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Warga Perumahan Ngringo, Jaten, Karanganyar, resah menyusul kekhawatiran tidak adanya penanganan tumpukan sampah yang menggunung di TPA Mawar yang terletak di desa setempat.
Bahkan, kondisi terkini, sampah dari empat RW di Desa Ngringo tidak bisa masuk karena kondisi overload. Namun di satu sisi, tumpukan sampah itu terkesan dibiarkan begitu saja.
Ketua RW 15 Desa Ngringo Hendratno mengatakan, TPA Mawar merupakan TPA sementara yang menampung sampah warga empat RW di Desa Ngringo, sehingga ketika TPA itu sudah overload dan dibiarkan saja, hal itu jelas akan menjadi problem serius.
Pasalnya, ujar Hendratno, siklus sampah itu mestinya harus diambil berkala. Jika dibiarkan begitu saja, sama saja dengan bom waktu yang bisa meledak sewaktu- waktu.
“Kami heran mengapa dinas terkait tidak bertindak cepat mengatasi masalah penumpukan sampah yang luar biasa menggunung dan berbau dan sudah overload,” tandas Hendratno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (18/4/2021).
Hendratno mengakui, sudah berkali-kali mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar untuk berkordinasi mengatasi masalah tersebut. Namun lama tidak ada tanggapan dan baru belakangan akhirnya DLH mau mengambil sampah tersebut dengan alat berat backhoe.
Itupun Hendratno ngotot meminta agar pengambilan sampah dilakukan maksimal.
“Kami bersama warga sampai mengawal menunggui terjun langsung ke TPA guna memastikan pengambilan sampah bisa maksimal,” ungkapnya.
Alhasil, pekan lalu sampah diambil oleh DLH, hanya saja pengambilan sampah itu terjadi setelah warga ngotot. Adapun yang menjadi masalah lanjut Hendratno, semua ini bersifat sementara karena desakan warga, setelah itu sampah kembali dibiarkan saja hingga menumpuk menggunung dan berbau.
Hendratno meminta DLH konsisten mengambil sampah di TPA Mawar Desa Ngringo secara berkala agar sampah tidak overload. Apalagi mengingat jumlah penduduk Desa Ngringo sangat padat sehingga volume sampahnya juga banyak.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/04/IMG-20210418-WA0039.jpg?resize=281%2C500&ssl=1)
Tercatat, dari empat RW pemasok sampah itu terdapat sekitar 720 KK, di mana volume sampah yang dihasilkannya sangat banyak.
Untuk mengatasi sampah tersebut, warga meminta DLH bisa memfasilitasi penempatan kontainer bekas untuk transit penampungan sampah sebelum akhirnya nanti sampah dari TPA Mawar itu diangkut menuju TPA besar di Kecamatan Jumantono.
“Dengan adanya kontainer maka DLH bisa mengambil berkala setiap 2-3 hari sekali sehingga tidak ada penumpukan sampah,” ujarnya.
Hendratno mengakui untuk membuat TPA sementara sebagai alternatif jelas tidak mungkin mengingat keterbatasan lahan. Beni Indra