SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam dunia kuliner, kemasan tidak sekadar berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan sebuah produk, melainkan juga berfungsi penting sebagai branding produk.
“Bagaimana sebuah wadah itu bisa memiliki nilai tambah yang menguntungkan,” beber dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso, S.Sn., M.Ds saat menjadi pemateri dalam pelatihan bertajuk Lezatnya Branding Produk Kuliner Kreatif.
Pelatihan tersebut mengusung materi tentang desain packaging produk kuliner. Di mana, sebuah desain kemasan memiliki peran penting dalam proses branding produk kuliner.
Dalam rilisnya ke Joglosemarnews, Basnendar menjelaskan, materi pelatihan mengenai seputar desain kemasan.
Dia mengatakan, selama ini masih banyak anggapan di masyarakat bahwa desain kemasan (packaging) hanya seputar tampilan luarnya saja.
“Padahal semua aspek yang melingkupinya menjadi bagian kesatuan yang utuh dalam meningkatkan branding, khususnya produk sub kuliner kreatif,” jelasnya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas branding produk kuliner itulah, maka maka Dinas Pariwisata Kota Surakarta menggelar pelatihan tersebut.
Pelatihan digelar dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang bertajuk Pelatihan Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Kuliner Kreatif.
Pelatihan digelar selama tiga hari, dari Selasa (6/4/2021) hingga Kamis (8/4/2021) di Pantiarjo Room, Kusuma Sahid Palace Hotel, Surakarta.
Pemateri lain yang dihadirkan adalah Ardhea Mustika Sari, S.TP., M.Sc (dosen Prodi Ilmu Teknologi Pangan UNS), Daryono (Direktur Sinergi Media Wisata) dan Ade Rizal Avianto (fotografer profesional).
Ardhea Mustika membawakan materi tentang Produk Kuliner Tanpa Bahan Pengawet, Daryono memaparkan materi tentang Promosi Kuliner Melalui Event, sementara Ade Rizal Avianto membuka wawasan mengenai Fotografer Food.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Nunuk Marihastuti, S.H mengatakan, acara digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ia berharap, pelatihan tersebut ke depan mampu meningkatkan produk kuliner agar bisa naik kelas dan mampu menjadi brand yang mumpuni.
“Sekaligus juga berkontribusi dalam upaya meningkatkan potensi pariwisata, khususnya dari sub sektor kuliner kreatif ini,” ujarnya.
Sedangkan Basnendar H yang juga co founder Komunikotavisual mengajak sekitar 50 peserta untuk berdiskusi mengenai kelemahan dan kelebihan produk kuliner yang nantinya bisa dimaksimalkan melalui desain kemasan yang menarik dan fungsional.
Peserta sangat antusias mengikuti semua sesi ini dengan aktif bertanya dan berdiskusi seputar desain kemasan. suhamdani