Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Detik-detik Sadisnya Pembunuhan Sartikawati di Waduk Kembangan Sragen. Dikencani Malam Mingguan, Dijemput Malam-Malam, Mabuk-Mabukan, Diajak Gituan Lalu Diceburkan

Warga memadati lokasi penemuan mayat di Waduk Kembangan, Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Minggu (11/4/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri pembunuhan Sartikawati akhirnya terkuak gamblang. Polres Sragen menangkap pelaku pembunuhan wanita muda yang mayatnya ditemukan mengambang di tepi Waduk Kembangan, Dukuh Kembangan, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen Minggu (11/4/2021) pagi.

Pelaku pembunuh wanita asal Dukuh Krandegan, RT 30/14, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen itu diketahui bernama Edi Santoso (23) warga Desa Wonokerso, Kecamatan Kedawung, Sragen.

Pemuda berambut semiran pirang awut-awutan itu ditangkap kurang dari 12 jam setelah penemuan mayat. Tertangkapnya Edi juga menguak cerita sadisnya menghabisi korban.

“Awalnya saya janjian pakai chat di WA. Lalu saya jemput pakai motor. Kemudian ke Waduk Kembangan. Saya sama 6 teman lalu mabuk pakai ciu,” papar tersangka Edi saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Senin (12/4/2021).

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat konferensi pers di Mapolres Senin (12/4/2021) mengungkapkan tersangka diamankan saat berada di jalan Indomaret Kedawung Sragen.

“Tersangka kita amankan kurang dari 12 jam sejak mayat korban ditemukan. Tersangka berinisial ES asal Kedawung Sragen. Dia belum bekerja, usianya 23 tahun,” papar Kapolres.

Tersangka pagi ini dihadirkan di Mapolres Sragen dalam ungkap kasus oleh Polres. Kapolres menguraikan hubungan tersangka adalah teman korban.

Dari hasil penyelidikan, tersangka mengaku membunuh korban dengan cara mendorong tubuhnya ke dalam waduk. Akibat dorongan itu, tubuh korban kemudian terjatuh ke waduk dan kepalanya membentur batu.

Dorongan itu muncul setelah pelaku kalap karena permintaannya untuk bersetubuh ditolak oleh korban.

Sebelumnya, mereka sempat pesta miras jenis ciu bersama enam teman tersangka di dekat waduk. Setelah teler, tersangka mengajak korban memisahkan diri mencari lokasi agak jauh dari teman-temannya.

Di lokasi tersebut, tersangka sempat meminta jatah dan mengajak korban melakukan hubungan badan.

“Sabtu malam (10/4/2021), tersangka mengajak korban keluar di waduk. Kemudian bersama 6 orang lebih, mereka melakukan kegiatan pesta minuman keras,” urai Kapolres.

Hubungan Badan Ditolak

Saat pelaku dalam kondisi teler berat akibat pengaruh miras, hasrat birahinya mencuat. Ia mengajak korban berhubungan badan namun ditolak.

Penolakan itu membuat pelaku naik pitam. Pelaku sempat mengancam kalau tidak mau melayani maka akan disebutkan ke waduk.

“Korban tetap menolak, sehingga pelaku kemudian nekat melakukan ancamannya. Ia kemudian mendorong tubuh korban hingga tercebur ke waduk. Karena kondisi korban tidak fit akibat pengaruh miras, sehingga ia tak bisa menyelamatkan diri ketika tersebut. Korban kemudian meninggal karena tenggelam,” terang Kapolres.

Kapolres menambahkan tim akan melengkapi keterangan tersangka dan hasil otopsi dari pihak rumah sakit RSUD dr Moewardi Solo untuk menguak secara jelas kasus pembunuhan itu.

Kemudian tim juga akan melakukan pengembangan dengan menyandingkan hasil otopsi, rekonstruksi dan interogasi yang sudah dilakukan terhadap tersangka.

Pengungkapan tersangka mengakhiri misteri penemuan mayat Sartikawati. Sartikawati ditemukan tewas di tepi Waduk Kembangan Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 05.47 WIB.

Saat ditemukan kondisinya mengapung dengan luka patah di leher, lecet di kening dan mulut serta hidung mengeluarkan darah. Wardoyo

Exit mobile version