Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gara-gara Piknik, 36 Warga Ampel Boyolali Terpapar Covid-19. Penularan Diduga Terjadi di Dalam Bus

ilustrasi covid-19 / pixabay

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program vaksinasi dari pemerintah relatif sudah berjalan. Namun demikian, kasus Covid-19 di Boyolali masih saja bertambah.

Kali ini, sumber penularan Covid-19  berasal dari warga Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel yang terkonfirmasi positif Covid-19 secara berjamaah.

Tidak main- main, jumlahnya bahkan mencapai 36 orang.  Gara-garanya, mereka sebelumnya piknik ke Yogya sebelum puasa lalu.

Setidaknya, ada 48 warga yang ikut dalam kegiatan tamasya tersebut. Para peserta terdiri dari pemuda, ibu-ibu, bapak dan anak-anak turut serta dalam kegiatan wisata yang berangkat pada Minggu (4/4/2021) lalu.

“Saat itu, ada salah satu warga yang sebelum berangkat kondisi badannya kurang enak, kurang fit,” ujar Camat Ampel, Dwi Sundarto, Selasa (20/4/2021).

Meski demikian, lanjut Sundarto, warga tersebut tak peduli akan kondisi kesehatannya, dan tetap ikut berangkt iknik.

Namun sebelum itu, warga tersebut terlebih dulu dilakukan swab antigen. Hanya saja, hasil tesnya belum keluar. Hingga akhirnya, setelah pulang, hasil swab antigennya telah keluar dan hasilnya menunjukkan positif.

“Dengan temuan itu, akhirnya dilakukan pelacakan, dan seluruh peserta piknik dilakukan tes swab,”  ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina mengaku, pihaknya menemukan 35 kontak erat dengan salah satu peserta piknik yang diketahui terkonfirmasi positif.

Dengan begitu, dari 48 peserta piknik ada 36 yang positifi Covid-19.

“Dengan kasus ini, penyebaran Covid-19 perlu kita waspadai bersama. Jangan lengah untuk selalu menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.

Beruntung, seluruh warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tak ada yang bergejala. Dengan begitu, warga cukup melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari, dipenuhi dari program Jogo Tonggo.

“Dan untuk saat ini dukuh tersebut sudah di lockdown,” bebernya.

Pihaknya menduga,  puluhan warga itu tertular virus Covid-19 saat perjalanan di dalam bus. Apalagi  udara didalam bus yang ber-AC sangat terbatas menjadikan virus dapat dengan mudah menyebar.

“ Di dalam bus kan cukup sempit dan ber -AC jadi kemungkinannya tertular ya saat berada dalam bus tersebut,” katanya. Waskita

Exit mobile version