JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Geger Petani di Sumberlawang Sragen Tewas Dipatok Ular Berbisa Jenis Bandot Derik. Pagi Digigit, Sore Langsung Meninggal

Ilustrasi ular berbisa ekor merah. Foto/Exalos
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gigitan ular berbisa menelan korban jiwa di Sragen. Seorang petani asal Dukuh Ngroto, Desa Ngargosari, Sumberlawang dilaporkan meninggal dunia usai digigit ular berbisa jenis bandot derik ekor merah.

Petani malang itu diketahui bernama Marmin (60). Petani paruh baya itu sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tetap tak terselamatkan.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , insiden gigitan ular mematikan itu terjadi tiga hari lalu, Rabu (21/4/2021) pagi.

Menurut keterangan warga setempat, korban dipatok ular saat berada di sawahnya pukul 10.00 WIB.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

“Pas di sawah, tiba-tiba digigit ular bandot derik yang ekornya merah. Itu ularnya sangat mematikan, sorenya langsung meninggal dunia,” papar tokoh setempat, Haryanto (53) kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (25/4/2021).

Kades Ngargosari, Sriyono membenarkan meninggalnya warga yang tergigit ular itu. Dari informasi warga, ular yang menggigit korban diketahui jenis bandot derik ekor merah.

Ular itu menggigit saat korban bekerja di sawahnya sekitar pukul 10.00 WIB. Namun tidak dijelaskan bagian tubuh mana yang tergigit.

Menurutnya, seusai digigit ular, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr Soeratno Gemolong. Namun kemudian korban gagal terselamatkan.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Digigitnya jam 10.00 WIB pagi, meninggalnya Maghrib. Sempat dibawa ke RSUD Gemolong tapi tidak tertolong kemungkinan bisa sudah terlanjur menyebar,” terangnya.

Kades menyampaikan kejadian patokan ular memang bukan kali pertama terjadi di wilayahnya. Kondisi wilayah yang banyak hutan dan semak, memang kerap menjadi habitat berbagai jenis ular.

Apalagi jika kondisi usai turun hujan atau gerimis, banyak ular bermunculan bahkan kadang menelusur ke jalan.

“Kadang ular piton, kadang juga ular berbisa. Memang kondisinya sini banyak hutan dan semak-semak sehingga banyak ularnya,” tukasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com