JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Hasil Visum Hidung Keluar Darah dan Leher Patah, Mayat Sartikawati Akhirnya Diputuskan Dibawa ke Solo untuk Diotopsi. Dugaan Pembunuhan Makin Menguat?

Tim Inafis dan petugas saat melakukan pemeriksaan visum terhadap jasad wanita yang ditemukan tewas di Waduk Kembangan, Karangmalang Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Kasus penemuan mayat wanita muda di tepi Waduk Kembangan, Dukuh Kembangan, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen Minggu (11/4/2021) pagi, hingga kini masih misteri.

Polisi pun memastikan akan melakukan otopsi terhadap mayat wanita bernama Sartikawati (21) warga Dukuh Krandegan, RT 30/14, Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen itu.

Hal itu dilakukan untuk menguak penyebab pasti pemicu tewasnya korban yang belakangan santer beredar diduga kuat sengaja dibunuh.

Proses otopsi juga dilakukan usai hasil visum luar dari pihak RSUD Sragen hari ini menunjukkan adanya patah pada leher korban.

Sementara dugaan pembunuhan kian santer menyusul temuan luka lecet dan mulut keluar darah saat mayat korban pertama kali diangkat dari perairan Waduk Kembangan.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasat Reskrim AKP.Guruh Bagus Eddy Suryana saat dihubungi wartawan mengatakan jenazah Sartikawati rencananya akan diotopsi esok hari, Senin (12/4/2021).

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Otopsi akan dilakukan di RSUD Dr Moewardi Solo. Pihaknya sudah berkoordinasi dan dari pihak rumah sakit menjadwalkan esok hari baru dilakukan otopsi.

Otopsi dijadwalkan setelah tadi kita koordinasi dengan RS Dr Moewardi Solo,” paparnya.

Kasat mengatakan otopsi memang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Hal itu diperlukan mengingat hasil visum luar menunjukkan adanya patah pada leher dan luka lecet pada bagian kening korban.

Menurutnya, berdasarkan hasil visum luar juga terdapat indikasi pendarahan pada hidung korban. Melalui proses otopsi diharapkan mampu memberikan keterangan lebih jelas terkait kondisi luka-luka pada korban.

“Untuk pendarahan, penyebabnya masih kita lihat lagi. Karena ternyata hasil visum luar memang ada luka lecet di pelipis dan pendarahan di hidung,” imbuhnya.

Kades Mojorejo, Suharno mengatakan korban diketahui sudah berkeluarga dan punya anak satu.

Namun saat ini korban tinggal sendirian dengan neneknya di Mojorejo. Sedang suami dan anaknya masih di Jambi.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Benar, korban adalah warga kami. Namanya Sartikawati. Dia sudah punya suami dan anak satu. Mereka sebelumnya merantau di Jambi, kemudian korban ini pulang tinggal sama neneknya. Sedangkan suami dan anaknya masih di sana (Jambi),” papar Suharno, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (11/4/2021).

Suharno menguraikan dari hasil pemeriksaan identifikasi petugas, ditemukan ada patah leher dan mulutnya berdarah.

Hal itu membuat spekulasi pun muncul bahwa kematian korban diduga beraroma kekerasan atau diduga kuat pembunuhan.

“Tadi informasi dari pemeriksaan, ada patah leher diduga ada indikasi penganiayaan. Mulutnya juga berdarah. Tapi ini jenazah masih di RSUD Sragen menunggu proses otopsi,” tukasnya.

Menurutnya hingga kini proses pemakaman masih menunggu penanganan dari pihak kepolisian. Meski demikian, di rumah duka sudah dilakukan persiapan penataan kursi untuk pelayat. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com