JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Ini Profil Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak di Perairan Bali, Berusia 40 Tahun dan Dilengkapi 14 Torpedo

Kapal selam KRI Nanggala-402. Foto: wikipedia.org
   

JOGLOSEMARNEWS.COM Sebuah kapal selam milik TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402, dilaporkan hilang kontak di perairan di utara Pulau Bali, pada Rabu (21/4/2021) dini hari. Kapal selam tersebut hilang kontak saat menjalani latihan penembakan rudal.

Meski belum ditemukan, namun titik koordinat terakhir saat hilang kontak sudah diketahui. KRI Nanggala-402 disebut hilang di perairan sekitar 95 kilometer sebelah utara Pulau Bali. Kapal selam tersebut membawa 53 orang awak kapal.

Dirangkum dari berbagai sumber, KRI Nanggala-402 diketahui merupakan kapal selam buatan Jerman. Kapal selam tersebut dipesan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1977.

Kapal selam tersebut dibuat oleh perusahaan Howaldtswerke, di Kiel, Jerman. Proses pembuatan dimulai pada tahun 1978 dan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia pada tahun 1981. Dengan kata lain, kapal selam tersebut telah berusia 40 tahun.

Baca Juga :  Prabowo Bertemu Surya Paloh di Nasdem Tower, Anies: Bukan Hal yang Luar Biasa

KRI Nanggala-402 merupakan armada pemukul milik TNI Angkatan Laut. Kapal selam ini bertipe 209/1300, yang juga banyak digunakan oleh angkatan laut di seluruh dunia. Kapal selam ini memiliki ‘saudara kembar’ yakni KRI Cakra-401, yang dipesan dan mulai bertugas bersamaan.

KRI Nanggala-402 memiliki berat selam 1.395 ton dan berdimensi panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter, serta tinggi 5,5 meter. Kapal selam ini menggunakan mesin diesel elektrik dan mampu melaju hingga kecepatan 21,5 knot (39 kilometer per jam).

Baca Juga :  Pengamat: Manuver NasDem Fokus untuk Selamatkan Partai, PKB tinggal Tunggu Waktu

Sebagai armada pemukul, KRI Nanggala-402 dipersenjatai dengan 14 buah torpedo 21 inci dan memiliki 8 tabung rudal. Juga dilengkapi dengan sonar jenis CSU-3-2 suite.

Dalam melakukan pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak, TNI Angkatan Laut mengerahkan seluruh kapal yang memiliki kemampuan pencarian di bawah laut. Selain itu TNI juga telah meminta bantuan dari Singapura dan Australia.

“Iya. Selama ini kan punya kerja sama, pencarian dan sebagainya terkait dengan kecelakaan latihan, dengan Singapura maupun Australia. Sudah dilaksanakan dan dikomunikasikan,” ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/4/2021).

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com