Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Inovasinya Menginspirasi hingga Nasional, Desa Bedoro Sragen Torehkan Sejarah Raih Penghargaan dari Kementerian Desa PDTT. Kades Sempat Tak Menyangka, Warga Mengaku Terharu dan Bangga

Kades Bedoro Sragen, Prihartono saat menerima penghargaan dari Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Catatan manis kembali ditorehkan Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen. Setelah berkali-kali menyita perhatian nasional dengan inovasi kreatifnya, kali ini desa di timur Kabupaten Sragen itu kembali mencatatkan sejarah mengesankan.

Desa yang dipimpin Kades Prihartono itu sukses menyabet penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dalam hal inovasi penanganan di masa pandemi Covid-19.

Tidak hanya itu, desa itu dinilai mampu menjadi inspirator atas berbagai inovasi yang ditelorkan dalam bidang sosial masyarakat utamanya pemberdayaan terhadap kaum difabel.

Desa Bedoro meraih penghargaan pada kategori Daerah dengan Kesetiakawanan yang Menginspirasi. Penghargaan tersebut diraih dalam ajang bertajuk Merdeka Award yang diprakarsai Kemendesa PDTT bersama Merdeka.com.

Kades Prihartono mengungkapkan penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim di Jakarta, Rabu (31/3/2021) kemarin.

Penghargaan itu menjadi sejarah baru bagi desanya karena menjadi penghargaan tingkat nasional sepanjang sejarah Desa Bedoro.

Pencapaian itu juga terasa sangat mengesankan lantaran hanya ada 9 desa yang meraih penghargaan serupa dari total 75.000 desa yang ada di Indonesia.

“Tentu ini sebuah penghormatan dan kebanggan yang tak terkira bagi desa kami. Kemarin mendapat penghargaan sebagai daerah dengan kesetiakawanan yang menginspirasi. Yang menyerahkan langsung Pak Menteri Desa PDTT di Jakarta,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (2/4/2021).

Kades Prihartono saat menunjukkan penghargaan nasional pertama dalam sejarah. Foto/Wardoyo

Kades muda itu menguraikan penghargaan itu juga amat mengesankan lantaran di Jawa Tengah, hanya ada dua desa yang meraih. Yakni Desa Bedoro dan Desa Sewurejo Karanganyar.

Sedangkan tujuh desa lainnya yakni dua desa asal Bali, dua desa di Kalimantan dan Lampung, dua desa di Jawa Timur dan satu desa di Jawa Barat.

Dalam ajang itu, Bedoro meraih penghargaan setelah melalui penilaian yang dilakukan merdeka.com bekerjasama dengan empat lembaga
pemerintah.

Yakni Kantor Staf Presiden (KSP) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Menurutnya, penghargaan itu sangat mengejutkan pihak desa dan segenap warga. Sebab sejak awal, tidak ada yang mengira jika inovasi yang dilakukan Bedoro bakal mendapat apresiasi dari kementerian dan nasional.

Bahkan dirinya sempat tak percaya ketika tiba-tiba menerima informasi sebagai salah satu desa peraih penghargaan.

“Awalnya pemberitahuannya lewat WA dan telepon. Beberapa kali saya ditelepon katanya mendapat penghargaan nasional. Saya masih belum percaya, kemudian baru percaya setelah disusuli dengan surat resmi dari Kementerian Desa dan Merdeka. Setelah konfirmasi ulang ternyata memang benar. Baru kemudian kami ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu,” terangnya.

Tangkapan layar berita inovasi Desa Bedoro dalam menciptakan stiker karantina mandiri. Foto/Wardoyo

Prihartono menjelaskan salah satu poin penilaian yang menonjol dari Bedoro adalah inovasi pemberdayaan warga difabel dalam mengelola UMKM sehingga akhirnya mereka memutuskan mundur karena sudah sukses.

Kepedulian terhadap warga penyandang disabilitas itu bahkan sempat viral dan menjadi perhatian daerah maupun nasional.

Selain itu, inovasi penanganan selama pandemi Covid-19 seperti program sayur gratis dan pembuatan stiker untuk warga karantina mandiri, juga turut melambungkan nama Desa Bedoro di tingkat nasional.

Bahkan ketika inovasi itu dirintis, langsung menggerakkan anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah dan beberapa daerah lain datang langsung untuk mengadopsi.

“Kami sangat bangga dan mengapresiasi penghargaan ini. Terimakasih kepada semua warga dan elemen yang selama ini berjibaku bersama mendukung semua program Desa Bedoro. Harapannya dengan penghargaan ini akan menjadi penyemangat bagi semua pihak untuk terus menanamkan benih kebaikan dan kesetiakawanan sosial,” terangnya.

Berita pemberdayaan warga Difabel hingga mundur dari PKH dan sempat viral. Foto/Wardoyo

Ia berharap penghargaan itu bisa menjadi langkah maju bagi Desa Bedoro untuk lebih mendorong rasa saling gotong royong dan kesetiakawanan di antara semua elemen warga.

Terus Berinovasi 

Penghargaan itu juga diharapkan bisa menjadi pemantik agar ke depan lebih berprestasi lagi di bidang yg lain.

“Mudah-mudahan ke depan semua lebih semangat lagi untuk berinovasi demi kemajuan dan prestasi desa. Ini juga menjadi hikmah tersendiri, ketika gagasan sederhana yang kami lakukan ternyata justru mendapat apresiasi besar dari kementerian dan nasional. Ini sebuah kebanggaan Desa Bedoro yang kecil ini bisa menjadi catatan sejarah di tataran nasional,” tandasnya.

Foto/Wardoyo

Penghargaan itu juga langsung disambut antusias warga dan tokoh desa. Ketua RT 4, Dukuh Tunjungan, Desa Bedoro, Kasino mengaku sebagai warga dan tokoh, dirinya senang sekali atas penghargaan yang diraih kepala desanya.

Menurutnya hal itu buah dari perjuangan keras Kades dan semua elemen yang selama ini ia tak henti bersinergi dan berinovasi untuk kemajuan desa.

“Saya selaku Ketua RT Bedoro dan rakyat Bedoro sangat terharu sekaligus sekali dan bangga. Terutama Kades kami perjuangannya sangat luar biasa dalam memajukan desa. Program beliau sangat bagus, semua rakyat mendukung kinerjanya,” tuturnya.

Kasino berharap agar ke depan desanya makin bagus dan semakin maju di bawah kepemimpinan Kades Prihartono.

“Kalau Allah mengizinkan perjuangan Pak Lurah Prihartono mudah-mudahan makin bagus lagi. Narang punya pak lurah seperti ini mungkin seribu satu ada lurah seperti Pak Pri Hartono, apalagi penghargaannya langsung dari Pak Menteri,” tandasnya bangga. Wardoyo

Exit mobile version