KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Momentum Hari Kartini ke-142 mendorong Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar, Jateng, Ilyas Akbar Almadani untuk mensupport jumlah kader perempuan yang akan dijagokan pada Pemilihan Legislatif Pileg 2024 mendatang.
Ilyas menegaskan, pada Pileg 2024 mendatang DPD Partai Golkar Karanganyar memprioritaskan jumlah Caleg perempuan.
Alasan pemberian prioritas pada Caleg perempuan tersebut menurut Ilya, didasarkan pada pertimbangan bahwa Caleg perempuan memiliki daya magnet tinggi di masyarakat.
“Merefleksikan semangat perjuangan RA Kartini ke dalam program Partai Golkar tentang perlunya support terhadap Caleg perempuan,” tandas Ilyas Akbar Almadani, Rabu (21/4/2021).
Untuk itu, Ilyas berjanji akan memberikan ruang prioritas pada bakal caleg perempuan DPD Partai Golkar Karanganyar untuk berkiprah seluasnya secara terukur.
“Mengingat peran perempuan itu besar maka Partai Golkar Karanganyar fokus mensupport bukan hanya 30% kuota caleg perempuan, tetapi sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Ilyas menjelaskan, mestinya komitmen itu segera disambut para bakal Caleg perempuan, bahwa Partai Golkar Karanganyar memberikan angin segar pada bakal Caleg perempuan.
Saat ini, lanjut Ilyas, dari jumlah 12 kursi partai di DPRD Karanganyar, tiga orang di antaranya dari kalangan perempuan, yang artinya sudah memenuhi standar kuota 30% perempuan.
Adapun Pileg 2024 mendatang masyarakat Karanganyar akan diberikan banyak pilihan caleg perempuan dari Partai Golkar. Ilyas pun menjelaskan, meski kelak jumlah Caleg perempuan ditambah, namun tetap memperhitungkan berbagai faktor, salah satunya faktor kapabilitas dan integritas caleg tersebut.
Namun demikian, Ilyas optimis Caleg perempuan berpotensi mendongkrak jumlah kursi partai di DPRD Karanganyar.
“Realitas zaman sudah bergeser bahwa emansipasi wanita telah melompat jauh bukan lagi hanya sekedar pengakuan saja tetapi spiritnya setara dengan laki-laki,” ujarnya.
Sebagai Ketua Partai Golkar, Ilyas pun menyampaikan keseriusannya pada peran perempuan bahwa peringatan Hari RA Kartini harus benar-benar dimaknai dan diaktualisasi ke dalam kehidupan nyata, sehingga tidak hanya berakhir menjadi acara seremonial saja.
Beni Indra