Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pemprov Jateng Galakkan Gerakan Belanja Parsel Lebaran dari UMKM, Tersedia Paket Senilai Rp300 Ribu hingga Rp500 Ribu

Proses pengemasan paket parsel Lebaran di salah satu UMKM. Foto: Humas Pemprov Jateng/ Jatengprov.go.id

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Hari Raya Idul Fitri tidak bisa lepas salah satunya dengan parsel atau bingkisan Lebaran. Momen hari raya pun banyak dinantikan para penyedia parsel Lebaran untuk menambah penghasilan, tidak terkecuali pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Namun, dampak dari pandemi Covid-19 yang belum juga usai hingga saat ini tak bisa dipungkiri turut mempengaruhi penjualan produk UMKM.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah dengan menggalakkan gerakan belanja produk parsel Lebaran dari UMKM.

Melalui gerakan ini, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah menawarkan paket parsel Lebaran yang isinya mengambil dari produk UMKM.

Disampaikan Kepala Dinkop UKM Jateng, Ema Rachmawati, gerakan yang didasari niat untuk menyerap produk pengusaha kecil, jelang Hari Raya Idul Fitri ini bertujuan membantu penjualan pengusaha UMKM, di tengah pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan, ada tiga paket parsel yang ditawarkan yakni, paket Sukkari senilai Rp300.000, paket Medjool senilai Rp400.000, dan paket Ajwa senilai Rp500.000.

Di dalam paket parsel tersebut terdapat 10-14 produk, seperti abon, rengginang, emping, sirup jahe, kopi, stik sayur, serundeng, keripik talas, hingga bandeng kaleng.

“Mengenai kesiapan dari UKM, terlebih dahulu kami kurasi. Paling tidak untuk yang produk makanan harus memiliki izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan (label) halal. Itu untuk menjamin keamanan dari konsumen.”

“Kedua, dari segi kemasan harus yang bagus, saya tidak mau yang bungkusnya plastik tipis. Selanjutnya, kapasitas produksi harus siap memenuhi 1.000 paket dalam kurun dua minggu,” ujar Ema, dikutip dari jatengprov.go.id, Jumat (23/4/2021).

Ditambahkan Ema, gerakan belanja produk UKM Jawa Tengah mendapat respon positif dari lingkup Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), BUMD maupun BUMN Provinsi Jawa Tengah. Hingga saat ini setidanya sudah 2.000 paket terjual.

“Pak Gubernur juga beli banyak paket. Kalau tidak 15, 20 atau 30 paket. Kalau tidak salah ingat, ya paket Ajwa, Medjool sama Sukkari dibeli semua,” ungkap Ema.

Selain OPD Pemprov Jateng, gerakan ini juga dilakukan di lembaga keuangan, yang dikomandoi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ke depan, program ini diharapkan diadopsi dengan event yang berbeda.

“IIni sebagai bentuk karikatif (bantuan kepedulian), di masa lebaran kan banyak membutuhkan. Harapannya, untuk event lain semisal pemberian cenderamata kita arahkan ke UKM. Seperti yang dilakukan OJK, yang memberikan bingkisan ke tamu tapi isinya dari produk UKM,” imbuhnya.

Dengan pembelian parsel dari UKM, Ema berharap dapat menambah modal pengusaha yang sempat terimbas efek Covid-19.

“Ya, paling tidak, bisa menambah modal buat usaha berikutnya. Kemudian, mereka (UKM) ketemu dengan off taker baru ketemu pelanggan baru,” pungkasnya.

Exit mobile version