Beranda Edukasi Kesehatan Tips Ramadan: Ibu Menyusui Ingin Berpuasa, Ini Saran Dokter Ahli Gizi agar...

Tips Ramadan: Ibu Menyusui Ingin Berpuasa, Ini Saran Dokter Ahli Gizi agar ASI Tetap Lancar

Ilustrasi ibu menyusui. Foto: pexels.com

JOGLOSEMARNEWS.COM Datangnya bulan suci Ramadan niscaya adalah kegembiraan bagi umat Muslim. Di bulan ini, setiap umat Muslim umumnya akan berharap untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Namun tidak semua orang bisa dengan bebas menjalankan puasa di bulan Ramadan. Salah satunya yakni ibu menyusui.

Meski tidak ada larangan bagi ibu menyusui untuk berpuasa, namun seringkali muncul kekhawatiran apabila puasa akan mempengaruhi produksi ASI, sehingga akhirnya akan turut berpengaruh pada asupan gizi untuk si kecil.

Lantas bagaimana sebaiknya? Menurut dokter spesialis gizi klinis, Luciana B Sutanto, yang penting untuk diperhatikan ibu menyusui saat hendak berpuasa yakni asupan makanan di kala sahur maupun berbuka puasa.

“Ibu menyusui, apalagi jika bayi sudah besar misalnya usia 5 sampai 8 bulan, itu sebenarnya butuh banyak ASI. Maka ibu menyusui harus sangat memperhatikan asupan makanan dan minuman,” kata dr Luciana saat live Instagram ‘Happy at Home with Hometown’ seperti dikutip Tempo.co, Senin (12/4/2021).

Baca Juga :  Sederet Manfaat Cuka Sari Apel untuk Kesehatan

Dokter Luciana menganjurkan, agar produksi ASI tetap terpenuhi ibu menyusui membutuhkan lebih banyak asupan air putih. Pastikan ibu menyusui minum lebih dari 8 gelas air putih sehari.

“Idealnya habis menyusui minum segelas, itu di luar jadwal makan sehari tiga kali dan selingan makan sehari dua sampai tiga kali. Jadi ibu menyusui setiap habis makan wajib minum segelas, sehabis nyemil wajib minum segelas,” kata dr Luciana.

Namun hal tersebut tentu sulit dilakukan saat ibu menyusui menjalankan ibadah puasa, maka disarankan agar ibu menyusui memerah ASI saat malam hari.

“ASI perah segar bisa diberikan keesokan harinya kepada buah hati,” kata dr Luciana.

Disarankan, ibu menyusui makan sesuai dengan panduan yakni porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

“Kalau sudah memenuhi itu sebetulnya sudah cukup. Segelas susu bisa jadi tambahan pelengkap,” kata dia.

Baca Juga :  Sederet Manfaat Cuka Sari Apel untuk Kesehatan

Luciana juga mengingatkan agar selama puasa Ramadan tetap menjalankan hidup aktif dengan berolahraga.

“Dianjurkan berolahraga aerobik seperti jalan kaki santai jelang puasa. Kalau mau yang high intensity bisa dilakukan setelah berbuka. Ini tak hanya berlaku untuk ibu menyusui, tapi semua yang menjalankan ibadah puasa,” tukasnya.

www.tempo.co