SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masih ingat kecelakaan maut yang merenggut nyawa janda Sutarti (49) warga Dukuh Taraman RT 12/4, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen oleh Bus PO Haryanto di Kebakkramat, Karanganyar, beberapa waktu lalu?
Meski dua bulan berlalu, hingga kini insiden itu masih menghadirkan kisah haru. Hari ini, Jumat (7/5/2021) kisah itu menyeruak ketika Ketua DPRD Sragen, Suparno kembali menyambangi kediaman almarhumah Sutarti.
Untuk kali kedua, pucuk pimpinan DPRD Sragen itu datang di rumah duka yang kini menjadi tempat kelima anak korban.
Kedatangan legislator asal PDIP itu untuk memberikan bingkisan lebaran sekaligus memenuhi janjinya memberi santunan bulanan. Momen haru terjadi saat Suparno tiba di rumah korban.
Cucu pertama almarhumah yang masih balita mendadak langsung lari menyambut kegirangan. Tak hanya itu, si kecil yang merupakan anak dari putri sulung korban, Nita Wulantari (23) itu juga langsung bergelayut di kaki Ketua DPRD.
“Ini ada sedikit bingkisan untuk Lebaran ya Mbak. Mohon diterima, sekalian santunan seperti komitmen saya dulu sebisa mungkin saya akan bantu. Mudah-mudahan bermanfaat,” papar Suparno.
Suparno menguraikan santunan dan bingkisan itu diberikan sesuai komitmennya untuk membantu setiap bulan.
Menurutnya hal itu semata-mata untuk berbagi meringankan beban anak-anak korban yang kini harus menjadi yatim piatu.
Kehilangan tulang punggung ekonomi keluarga ditambah empat anak yang masih kecil dan butuh biaya sekolah, menjadi keprihatinannya. Terlebih, kondisi rumah korban juga sangat memprihatinkan karena hanya beratap bambu dengan dinding batako sudah retak.
“Bukan karena apa-apa, ini murni untuk berbagi. Karena berbagi itu indah dan nikmat. Apalagi situasi dan kondisi anak-anak korban memang sangat layak untuk diperhatikan. Sudah seharusnya sebagai wakil rakyat kita berupaya memperjuangkan warga yang layak dibantu,” terang Suparno.
Ia juga mengaku prihatin saat keliling mengecek kondisi dalam rumah. Selain dinding yang sebagian retak, rangka atap hanya dibuat dari bambu dan sangat rentan rapuh.
Karenanya ia berniat untuk mengupayakan perbaikan atap dengan kerangka kayu.
“Doakan, mudah-mudahan bisa diberi kemudahan. Karena di rumah ini yang ada hanya putri sulung almarhumah dan adik-adik yang masih kecil. Kalau ada apa-apa kan malah kasihan nanti repot. Karena atapnya hanya bambu dan memprihatinkan,” tuturnya.
Putri sulung almarhumah, Nita Wulantari sangat berterimakasih atas kepedulian Ketua DPRD Sragen itu. Ia yang kini menggantikan peran ibunya mengurus adik-adiknya, sangat senang masih ada yang peduli dengan kondisinya.
“Senang sekali Mas. Meski kejadian sudah agak lama, Bapak DPR itu masih ingat dan memenuhi apa yang beliau sampaikan waktu pertama berkunjung ke sini dulu,” ucap Nita.
Menurut rencana, bingkisan itu akan dimanfaatkan untuk Lebaran. Sedang santunan akan digunakan untuk keperluan kebutuhan adik-adik dan biaya sekolah mereka.
Soal kondisi rumah, Nita tak menampik jika kondisi rumah memang sudah retak dinding maupun kamarnya. Bahkan kalau hujan, air sering masuk ke bagian ruangan dan kamar.
“Temboknya juga sebagian memang sudah retak Mas. Di kamar juga, makanya kadang kalau lihat dinding takut kalau tiba-tiba runtuh,” tuturnya. Wardoyo