Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ini Daftar Para Korban Keracunan Takjil di Karangpandan, Karanganyar

Sampai malam hari, warga masih menyaksikan proses evakuasi para korban keracunan takjil di Karangpandan, Karanganyar, Minggu (9/5/2021) / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Para korban keracunan takjil di Dusun Ringin, Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, Minggu (9/5/2021) malam, terdiri dari berbagai usia.

Ada sebagian anak-anak muda, ada ibu-ibu dan bapak-bapak. Sebaran usia para korban itu terjadi karena takjil yang dibagikan di sebuah masjid kampung, dinikmati tidak saja oleh para jamaah tarawih di masjid.

Namun, ada juga yang membawanya pulang ke rumah untuk dinikmati keluarga di rumah. Pembagian itu terjadi pada Sabtu (8/5/2021) di Masjid At-Taubah, kampung setempat. Hanya saja, gejala keracunan baru terasa Minggu (9/5/2021) sore.

Makanan takjil tersebut diberikan oleh Ibu berinsial G dan S. Takjil terdiri dari nasi oseng-oseng kacang panjang, dengan lauk tempe bacem dan telur bacem.

Gejala itu terasa hampir bersamaan, baik di masjid maupun di rumah warga, sehingga membikin suasana heboh.

Para korban pun akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Karangpandan.  Saking jumlahnya yang cukup banyak, mencapai 40 orang dan terjadi bersamaan, Puskesmas Karangpandan sampai tak muat.

Menurut penjelasan Kapolsek Karangpandan, Iptu Sri Pujianto, para korban yang tidak dapat dirawat di Puskesmas Karangpandan, akhirnya dilarikan dengan mobil ambulans ke RSUD Sragen.

Kontan saja, suasana malam menjadi histeris karena diwarnai dengan isak tangis yang bersaing dengan raungan sirine ambulans.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, takjil itu sebenarya mereka terima pada Sabtu (8/5/2021).

Namun di antara mereka, banyak pula yang membawa takjil yang berisi sayuran oseng-oseng dan nasi bungkus itu, pulang ke rumah.

Makanan itulah yang kemudian juga dinikmati oleh para kerabat para warga, mulai dari ayah, ibu, kakak maupun adik.

Gejala keracunan baru terasa pada Minggu (9/5/2021) sore, dan terjadi hampir bersamaan. Insiden itu sebenarnya diawali dari adanya pembagian tajil bergiliran warga pada masjid kampung tersebut.

Hanya saja, belum diketahui asal takjil itu murni dari warga setempat atau takjil yang datangnya dari donatur luar.

Para korban merasakan perutnya sakit, mual dan ahirnya  mintah-muntah. Kejadian itu secara berurutan sehingga terpaksa membatalkan sholat taraweh karena tidak kuat.

Mengetahui kondisi tersebut, Takmir masjid berkoordinasi dengan RT/RW dan Pemdes Gerdu untuk mencari bantuan pertolongan.

Warga pun spontan menelepon relawan Karangpandan (Rendan) meminta bantuan ambulans guna mengevakuasi para korban ke rumah sakit.

Namun karena jumlah ambulans terbatas, relawan seluruh Kabupaten Karanganyar mengerahkan ambulans yang ada   guna mengevakuasi para korban ke rumah sakit.

Camat Karangpandan, Sri Suwarni membenarkan kejadian tersebut.

“Iya benar warga dua RT keracunan takjil namun saat ini tengah proses evakuasi, sehingga data detail apakah ada korban meninggal atau tidak sedang diselidiki,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (9/5/2021) malam.

Sri Suwarni  menjelaskan hingga pukul 21.00 WIB sudah sebanyak 17 mobil ambulans bergerak mengevakuasi para korban, namun masih kekurangan mobil ambulans. Pihaknya saat ini berada di TKP guna berbuat ekstra cepat menyelamatkan para warga keracunan.

“Tunggu dulu nanti detailnya apa dan bagaimana asal takil akan dilacak,” ungkapnya.

 

Sementara itu Danramil Karangpandan Kapten  Suparman langsung menerjunkan anggotanya membantu evakuasi.

“Iya ini kejadian baru saja sehingga fokus evakuasi terlebih dulu,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM . Beni Indra

Ini dia daftar para korban keracunan takjil tersebut:

  1. Ibu Darwi
  2. Sdr Afika
  3. Ibu Giyem
  4. Sdr Hesti
  5. Sdr Dimas
  6. Sdr Erna
  7. Sdr Slamet
  8. Sdr Ika
  9. Sdr Yola
  10. Bp Warsito
  11. Sdr Tegar
  12. Sdr Nabila
  13. Sdr Nisa
  14. Ibu Kasmi
  15. Sdr Yani
  16. Sdr Alfin
  17. Sdr Habib
  18. Bp Harno
  19. Ibu Rini
  20. Sdr Puput
  21. Sdr Rifki
  22. Sdr Rika
  23. Sdr Reza

Catatan: Jumlah korban masih dinamis, terus berubah dan bisa saja berkembang

Exit mobile version