YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bertepatan dengan libur lebaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Provinsi DIY menutup sejumlah destinasi wisata bersamaan dengan pandemi Covid-19.
Akan tetapi, penutupan sejumlah destinasi wisata itu hanya akan dilakukan sebentar saja dan tak sampai berhari-hari.
“Untuk destinasi pariwisata yang dikelola Dinas Pariwisata Sleman akan tutup hari pertama lebaran saja, yakni Kamis 13 Mei dan dibuka kembali Jumat 14 Mei,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya, Rabu (12/5/2021).
Adapun destinasi yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sleman itu meliputi beberapa destinasi di kaki Gunung Merapi seperti Tlogoputri Kaliurang dan Gardu Pandang.
Selain itu, turut diliburkan sehari sejumlah destinasi candi, yakni Candi Ijo, Candi Sambisari, dan Candi Banyunibo.
“Untuk agenda Festival Lampion di Gardu Pandang Kaliurang juga ditiadakan tahun ini sampai waktu yang akan ditentukan lagi,” kata Suci.
Suci membeberkan, momen libur panjang dan cuti bersama perayaan Idul Fitri 1422H yang dimulai pada 12 sampai 16 Mei mendatang mendapat perhatian penuh karena masih di masa pandemi dan Sleman termasuk kabupaten yang selama ini tercatat masih tertinggi kasus penularannya.
“Kami meminta kepada pengelola destinasi dan desa wisata, serta usaha jasa pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman untuk memastikan operasional dari sisi manajemen maupun layanan bagi wisatawan ketat menerapkan protokol kesehatan, kami akan terus monitoring,” kata Suci.
Para pengelola destinasi dan desa wisata disyaratkan melakukan pembatasan jam operasional maksimal pukul 21.00 WIB, pembatasan pengunjung maksimal 50 persen dan kegiatan sosial budaya berpotensi menimbulkan kerumunan dibatasi maksimal 25 persen dari daya tampung. “Fasilitas umum dan tempat wisata yang berada di daerah dengan zona oranye dan merah berbasis data tingkat padukuhan, tidak boleh beroperasi,” kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pemerintah daerah tak menutup objek wisata pada libur lebaran tahun ini meski situasi pandemi masih terjadi. Kebijakan ini juga diambil seiring diizinkannya mudik lokal di wilayah aglomerasi DIY.
“Tapi patut diingat, kami tak segan menutup operasional destinasi wisata itu jika melanggar ketentuan yang sudah disepakati, khususnya soal kerumunan,” kata Singgih.
Singgih menuturkan alasan seluruh destinasi wisata di DIY dibuka libur lebaran ini karena tidak ada destinasi yang masuk dalam kategori zona oranye dan zona merah Covid-19. Pemerintah DIY telah menginstruksikan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk bersama sama melakukan pengawasan di setiap destinasi wisata dan tak segan menindak tegas jika ada pelanggaran yang berpotensi memicu kasus Covid-19 melonjak.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih menambahkan sehari menjelang lebaran, yakni Rabu 12 Mei 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY masih bertambah sebanyak 217 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 41.575 kasus.
Kabupaten Sleman masih menyumbang kasus Covid-19 terbanyak, yakni 60 kasus hari ini. “Penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 8 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.041 kasus,” kata Berty.
Adapun jumlah penambahan kasus sembuh sebanyak 232 kasus sehingga total kasus sembuh menjadi 37.697 kasus.