Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Meski Mudik Dilarang, 20.000 Perantau di Karanganyar Sukses Tiba di Kampung Halaman. Kebanyakan Jualan Bakso Mie Ayam hingga Buruh Pabrik

Ilustrasi pemudik tiba di kampung halaman. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski ada larangan mudik, bukan berarti tidak ada perantau yang berhasil pulang ke kampung halaman.

Seperti di Karanganyar, tak kurang dari 20.000 kaum boro atau perantau dilaporkan sudah tiba di kampung halamannya.

Mereka memilik mudik duluan sebelum pemberlakuan penyekatan pemudik 6-17 Mei 2021. Mereka menaiki angkutan umum dan kendaraan pribadi.

Fakta itu diungkap Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Ia mengatakan data tersebut didapatkan dari laporan komunitas pemudik, pemerintah desa setempat, dan Dishub.

Kedatangan para pemudik itu secara bergelombang sejak sebelum ramadan sampai pertengahan bulan puasa.

“Sekitar 20.000 warga Karanganyar rantau yang sudah pulang mudik sebelum tanggal 6 Mei,” katanya kepada wartawan di Karanganyar, kemarin.

Bupati menjelaskan mereka pulang ke rumah orangtua atau rumahnya sendiri di 17 kecamatan di Karanganyar. Kebanyakan wilayah Jumapolo, Jatiyoso, Jatipuro dan Matesih. Di perantauan, mereka berjualan baso, mie ayam hingga buruh pabrik.

Mereka mengantisipasi penyekatan dengan pulang duluan. Terlebih, jarak dari perantauannya di Jabodetabek ke Karanganyar dapat ditempuh perjalanan darat.

Juliyatmono memerintahkan satgas PPKM mikro sampai tingkat RT agar menangani pemudik. Yakni memastikan mereka sudah tervaksin, swab dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Kepala Dinas Perhubungan Karanganyar Sri Suboko mengatakan jumlah pemudik yang tiba di Karanganyar menurun dibanding tahun lalu sebanyak 25.000 orang.

Lantaran kebijakan penyekatan, ia tak menyiapkan sterilisasi kedatangan pemudik di terminal maupun tempat karantina.

“Karena itu Karanganyar tidak menyediakan tempat khusus untuk karantina sebagaimana daerah lain yang mengancam pemudik akan dikarantina di tempat khusus. Enggak ada juga penyemprotan disinfektan saat pemudik turun dari bus,” katanya. Wardoyo

Exit mobile version