Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sragen Berduka, Kyai Kharismatik KH Sururi Tutup Usia. Dikenal Bersahaja dan Disegani, Jadi Pendiri Ponpes Darul Ihsan dan SMA Trensaint Sragen

Almarhum KH Sururi. Foto/PDM Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sragen kembali kehilangan salah satu tokoh agama berpengaruh. Adalah Drs KH Sururi, salah satu kyai kharismatik berpulang, Selasa (25/5/2021) dinihari.

Kyai yang dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah, Sragen itu meninggal dunia pukul 00.15 WIB.

Almarhum mengembuskan nafas terakhirnya usai menjalani perawatan di rumah sakit JIH Solo. Kyai asal Dukuh Plasan RT 15, Sidoharjo, Sragen itu meninggal akibat penyakit komplikasi.

Namun dipastikan meninggalnya bukan karena Covid-19. Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , almarhum sempat disemayamkan di rumah duka dan disalatkan di masjid dekat rumah di Plasan Sidoharjo.

Kemudian jenazah dimakamkan di pemakaman Desa Jono, Kecamatan Tanon pukul 10.00 WIB. Kades Sidoharjo, Titik Saptawati membenarkan kepulangan almarhum KH Sururi itu.

“Kalau informasi yang kami dengar, beliau sakit komplikasi. Dulu habis jatuh, kemudian operasi dan gerah (sakit). Tadi disemayamkan dan disalatkan di masjid dekat rumahnya. Tadi banyak tak takziah tapi tetap protokol kesehatan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (25/5/2021).

Salah satu tokoh Muhammadiyah Sragen, Eko Wijiyono menyampaikan KH. Sururi adalah pendiri Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen.

“Beliau juga yang mendirikan SMA Trensaint Sragen dibawah Pondok Pesantren Muhammadiyah Sragen,” ujarnya.

Pada saat memimpin pesantren kesahajaan beliau mampu menghasilkan banyak kader-kader militan di Sragen.

Eko mengenang almarhum sebagai sosok yang kharismatik. Selain perkaderan formal melalui pesantren, almarhum juga banyak melahirkan kader yang aktif di berbagai organisasi tingkat daerah sampai tingkat pusat.

“Beliau di samping aktif di Muhammadiyah juga merupakan tokoh Penyuluh Agama Di Kementrian Agama Kabupaten Sragen yang sangat disegani, dikagumi dan menjadi panutan bagi para penyuluh agama di kementrian Agama Kabupaten Sragen,” terangnya.

Eko mengaku dirinya merupakan salah satu alumni pesantren didikan almarhum tahun 1994-1997. Semasa hidupnya almarhum dikenal banyak membina puluhan majelis taklim dan majelis pengajian di Sragen.

Sikap kesahajaan dan kharismatiknya juga mengilhami kebangkitan masjid raya Al Falah Sragen dan LAZISMU Sragen yang juga dimotori oleh para alumni pesantren didikannya.

“Beliau aktif di Muhammadiyah sejak muda yaitu aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. kemudian aktif di Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sragen seangkatan dengan Pak Agus Fatchurrahman mantan Bupati Sragen ) dan selalu menjadi pimpinan di PDM Sragen,” tukasnya.

Selamat jalan KH Sururi! (Wardoyo)

Exit mobile version