Site icon JOGLOSEMAR NEWS

1 Dusun di Desa Saradan Kecamatan Baturetno Wonogiri Terpaksa Isolasi Lokal Gegara 18 Orang Tertular COVID-19 dari Klaster Kudus, Awalnya dari Cara Jagong

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tingginya angka penularan COVID-19 di Kudus ternyata merembet dan menular hingga Wonogiri. Hal ini dipicu adanya warga yang baru saja bepergian dari Kudus lantas terkonfirmasi positif dan menular ke warga lainnya.

Akibatnya satu dusun di Kecamatan Baturetno terpaksa melaksanakan isolasi lokal. Agenda hajatan pun ditunda sementara waktu.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan telah terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Wonogiri. Ada dua daerah di Kota Sukses yang menjadi atensi pihaknya yakni Kecamatan Baturetno dan Paranggupito.

Di dua kecamatan itu ditemukan kasus terkonfirmasi positif terpapar virus Corona yang setelah dilakukan pelacakan diketahui ada warga yang terpapar usai kunjungan hajatan ke Kudus yang notabene zona merah. Namun, kasus di Baturetno yang kini menonjol.

“Kemarin berdasarkan hasil koordinasi dengan Pak Camat dan Kepala Desa untuk melakukan treatment khusus yakni isolasi lokal di Dusun Gedawung Desa Saradan, Kecamatan Baturetno,” kata Bupati di ruang kerjanya, Kamis (10/6/2021).

Isolasi lokal menurutnya perlu dilakukan, hal ini demi mencegah adanya aktivitas masyarakat setempat yang tidak terkontrol dan bisa berpotensi menimbulkan penularan bahkan klaster baru.

“Alurnya, ada yang jagong dari Kudus. Setelah pulang ikut rewang (membantu mempersiapkan hajatan,red). Terjadi penularan disitu,” ujar Bupati.

Awalnya dari rombongan warga yang berangkat jagong ke Kudus hanya dua di antaranya yang positif korona baru-baru ini. Namun setelah dilakukan tracing hingga saat ini, 18 warga setempat terkonfirmasi positif Corona.

Hal serupa juga terjadi di Paranggupito. Setidaknya tujuh warga disana terpapar korona. Atas kondisi itu, pihaknya berencana mengevaluasi adanya pelonggaran kegiatan masyarakat, khususnya izin hajatan yang dalam pelaksanaannya sangat sulit dikontrol penerapan protokol kesehatannya.

Meski begitu, di Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Baturetno saat ini sudah berinisiatif untuk menunda agenda hajatan yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat terlebih dahulu atas ditemukannya kasus tersebut. Seluruh kepala desa disana, kata Jekek, sudah berkomitmen untuk mensukseskan hal itu demi kepentingan bersama.

Sementara itu, berdasarkan data yang didapat dari website resmi Pemkab Wonogiri, dalam dua hari terjadi penambahan 126 kasus baru. Rinciannya pada Selasa (8/6) tercatat ada 97 penambahan kasus baru. Sementara pada Rabu (9/6) ada penambahan 29 kasus terkonfirmasi positif. Aris

Exit mobile version