Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Angin Ribut Sapu Tiga Rumah Dan Satu SD di Jatisuko, Jatipuro, Karanganyar

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi Minggu (27/6/2021)  malam di Desa Jatisuko, Kecamatan Jatipuro, Karanganyar, Jateng memporak-porandakan tiga rumah dan satu atap SD roboh.

Bahkan atap SDN Jatisuko 01 sempat beterbangan serta dua rumah tertimpa pohon dan dua rumah lainnya gentingnya beterbangan.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan,  pada Minggu (27/6/2021) sekitar pukul 18.30 WIB terjadi hujan lebat bercampur angin kencang disertai kilatan petir.

Selanjutnya selang setengah jam warga panik melihat atap genting rumah warga pada beterbangan. Bahkan atap seng bangunan SDN Jatisuko 01 sempat terbang sekitar lima meter sebelum akhirnya roboh.

Kades Jatisuko, Jatipuro, Karanganyar  Sugeng Riyanto mengatakan akibat hujan campur angin itu sebanyak empat rumah menjadi korban dan satu buah SD atapnya roboh.

“Iya selang satu jam terdapat laporan masuk sedikitnya tiga rumah menjadi korban kejatuhan pohon kelapa dan atap SDN Jatisuko ambrol,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (28/6/2021).

Menurut Sugeng Riyanto warga sempat panik melihat genting rumah milik Wario (60) warga Dusun Pepe RT 13/04 Desa Jatisuko beterbangan disaksikan banyak orang. Sejurus ke mudian juga di Dudun Pepe RT 14/04 warga dibuat kaget dengan suara pohon kelapa dengan ketinggian sekitar 10 meter jatuh mengenai rumah Mino (54) yang menyebabkan atap ambrol.

Kepanikan warga akibat hujan campur angin itu mencapai klimak saat sebuah pohon jati besar tumbang disapu angin dan menimpa kandang sapi dan dapur rumah milik Basuni (49) warga Dusun Pepe RT 13/04.

“Jumlah total yang parah ada tiga rumah dan satu SD sedangkan yang lainnya ada pula yang gentingnya kabur namun tidak banyak,” ungkapnya.

Meski demikian beruntung tidak sampai ada korban jiwa pada kejadian angin ribut tersebut. Hanya saja,  jumlah kerugian mencapai puluhan juta rupiah.  Apalagi atap SD Jatisuko 01 dan atap rumah warga dalam kondisi  ambrol.  Beni Indra

Exit mobile version