JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Awas, Kasus Miri Meledak Lagi. Klaster Kudus Tambah 2 Jadi 21, Muncul 14 Kasus Positif Baru di Beberapa Desa

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus positif covid-19 di Kecamatan Miri kembali meledak. Selain klaster Kudus, kini muncul kasus baru sebanyak 14 positif di beberapa desa di kecamatan bagian barat Sragen itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengungkapkan untuk klaster Kudus ada tambahan dua kasus positif baru di Desa Brojol.

Dengan kasus awal 14 positif, sehingga klaster Kudus di Brojol hingga kini naik menjadi 16 kasus. Kemudian untuk klaster Kudus di Desa Sunggingan masih sama yakni empat kasus.

Ditambah dengan klaster Kudus di Gemolong, hingga kini juga tidak ada penambahan. Sehingga, ia menyampaikan sampai saat ini jumlah kasus positif dari klaster Kudus tercatat total sebanyak 21 kasus.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

“Yang klaster Kudus di Desa Brojol kasusnya nambah 2 lagi. Tapi yang Sunggingan dan Gemolong nggak nambah. Jadi totalnya klaster Kudus ada 21 positif,” paparnya ditemui saat mendampingi Bupati Sragen mengunjungi Technopark Sragen, Sabtu (19/6/2021).

Selain tambahan dua kasus di Brojol, Hargiyanto menyampaikan ada tambahan 14 kasus positif baru di wilayah Miri. Belasan kasus itu tersebar di beberapa desa.

Namun ia memastikan 14 kasus baru itu tidak terkait dengan klaster Kudus. Kasus baru itu juga dipastikan bukan varian baru.

“Memang muncul baru tapi dari klaster keluarga,” katanya.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari
Hargiyanto. Foto/Wardoyo

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menambahkan untuk kepastian kasus klaster Kudus di Miri apakah termasuk varian Delta India, hingga kini masih menunggu hasil uji lab.

Menurutnya ada 4 sampel yang dikirim untuk uji lab dan hasilnya masih menunggu. Diperkirakan untuk hasil lab akan muncul dalam waktu satu sampai dua pekan.

Sementara guna menekan penyebaran kasus covid-19 di Brojol Miri, sudah dilakukan vaksinasi massal untuk warga lansia. Kemudian penyemprotan desinfektan secara menyeluruh ke semua rumah warga di desa itu.

“Jadi untuk daerah-daerah rawan, vaksinasinya kita banyakin dan lebih cepat. Harapannya bisa menekan angka kasus,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com