JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Heboh Sejumlah Perangkat Desa Tertangkap Joget-Joget Gandrung Tanpa Masker dengan Biduan di Balai Desa, Bupati Sragen Warning Kades dan Perdes. “Kalau Ada yang Seperti Itu, Sudah Tak…!!

Tangkapan layar rekaman video sejumlah perangkat desa di Grobogan asyik joget tanpa masker bersama penyanyi di balai desa. Foto/Grobogan.news
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengingatkan kepada semua perangkat desa dan kepala desa untuk menjadi contoh kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat.

Sanksi tegas akan dijatuhkan jika sampai ada Kades atau Perdes yang nekat melakukan kegiatan memicu kerumunan apalagi mengabaikan prokes.

Warning itu dilontarkan Bupati Yuni menyikapi video viral aksi perangkat desa di Grobogan yang tertangkap joget-joget asyik dengan penyanyi tanpa jaga jarak dan masker.

Video itu sempat heboh hingga menjadi sorotan nasional.

Perangkat desa, kades dan bupati harus bisa jadi contoh yang baik. Semoga tidak ada lurahku seperti yang ada di Grobogan,” ujar Yuni ditemui wartawan di Pemda Sragen, Senin (28/6/2021).

Bupati yang juga seorang dokter itu mengaku ikut geregetan melihat video aksi joget perangkat desa tanpa prokes di Grobogan itu.

Ia pun meminta agar insiden di Grobogan itu menjadi peringatan dan tidak terjadi di Sragen.

“Kalau ada (di Sragen) langsung saya jewer. Itu bukan kurang ajar lagi, udah saya..gitu aja,” ujarnya sembari menunjukkan roman geregetan sekali.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan karena situasi Sragen saat ini masih Zona Merah, Pemkab akan mempertegas aturan pembatasan kegiatan masyarakat.

Bupati menegaskan semua kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang dan kerumunan, dilarang total.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Ia meminta aparat penegak Perda yakni Satpol PP untuk lebih tegas lagi. Jika ada aduan masyarakat yang masih nekat menggelar hajatan dan hiburan di masa PPKM Mikro ini, maka aparat Muspika wajib mendatangi dan membubarkan.

“Ya memang butuh ketegasan dari Muspika. Kalau ada aduan masyarakat yang punya gawe dan sebagainya kita datangi, langsung kita berhentikan di tengah jalan,” tandasnya.

Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan mempertontonkan sejumlah pegawai Pemerintah Desa (Pemdes) Dokoro, Kecamatan Wirosari, Grobogan dinilai mengabaikan protokol kesehatan. Khususnya, menjaga jarak dan tidak mengenakan masker.

Viral Video Perangkat Joget

Dilansir dari JOGLOSEMARNEWS.COM .com (grup JOGLOSEMARNEWS.COM ), dalam video tersebut memperlihatkan aksi beberapa oknum perangkat desa bersama dua orang biduan (penyanyi wanita) asyik berkaraoke dengan berjoget ria tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

Di lokasi yang diperlihatkan dalam video, tampak sebuah sepanduk bertuliskan ‘Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Perangkat Desa Dokoro, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng’. Di bagian bawah tulisan tersebut juga terdapat tulisan tahun 2021.

Menyaksikan video tersebut, para warganet langsung bereaksi dengan menuliskan beragam komentar.

Terlihat, sebagian besar dari warganet mengaku geram melihat aksi para pria yang diduga perangkat desa tersebut, karena tak mematuhi protokol kesehatan.

“Yang kaya gini nih yang bikin masyarakat males tertib protokol covid,” komentar warganet.

Kasih tahu Pak Ganjar,” komentar salah seorang warganet lainnya.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Video memperihatinkan ini pun viral di media sosial dan telah ditonton puluhan ribu kali.

Video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii, Jumat (25/6/2021) tampak beberapa pria berseragam coklat asyik karaoke sambil berjoget.

Video inipun viral dibagikan netizen lewat media sosial FB dan IG.

Di akun Istragram @infogrobogan, pun terlihat mereka asyik berjoget tanpa melihat situasi yang saat ini terjadi, yakni pandemi Covid-19.

Video ini telah ditonton puluhan ribu kali. Selain itu, ratusan komentar hingga dibagikan. Tentu saja, banyak netizen yang berkomentar pedas atas tingkah laku para perangkat desa.

Berdasarkan penelusuran, video yang viral inipun akhirnya diakui oleh pihak Kepala Desa (Kades) Dokoro, Masrukin.

Pihaknya pun mengaku salah saat dikonfirmasi para awak media. Namun, pihaknya berdalih bahwa acara tersebut digelar setelah para tamu undangan pulang.

“Acara itu setelah seluruh tamu undangan pulang. Saya minta maaf, itu memang salah,” ujar Masrukin.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan, Moh. Sumarsono saat dikonfirmasi wartawan mengaku prihatin.

Pihaknya sangat menyayangkan perilaku para perangkat desa yang tidak memiliki sense of crisis.

“Ya, sangat kita sayangkan, saat situasi seperti ini kog malah dho jogetan (dalam situasi keprihatian pandemi Covid-19 malah asyik berjoget,” kata Sekda Moh. Soemarsono. (Wardoyo/Satria)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com