SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak percuma orangtuanya memberi nama Slamet (40). Pria berprofesi sopir tronton asal Kalibanteng, Semarang itu nyatanya mendapat keselamatan usai terhindar dari musibah kecelakaan fatal di jalur Tanon-Sumberlawang tepatnya di Dukuh Ploso, Desa Jati.
Tronton yang dikemudikannya hampir saja terguling usai berusaha menghindar truk tebu ugal-ugalan dari arah berlawanan.
Meski truknya terperosok, namun truk masih bisa diselamatkan berkat bantuan warga. Insiden itu terjadi Senin (14/6/2021) malam.
Kisah selamatnya Slamet bermula ketika malam itu ia mengemudikan tronton bernopol L 9606 UZ. Kendaraan panjang itu memuat jagung seberat 24 ton.
Menurut keterangan Slamet ditemui di lokasi kejadian, awalnya ia melaju dari Semarang menuju Sragen. Ia sedianya hendak mengantar jagung ke pabrik Japfa di Sragen.
“Saya berangkat habis duhur tadi bawa 24 ton jagung,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Perjalanan dari Semarang dilaluinya lancar-lancar saja. Jalur Sragen-Sumberlawang juga tak asing baginya karena bukan sekali ini mengantar muatan ke Sragen.
Namun sesampai di lokasi kejadian dekat pohon ringin Ploso, mendadak ada truk tebu dari lawan arah (dari timur) melaju agak kencang. Celakanya truk itu juga memakan jalur lawan.
Melihat bahaya di depan mata, Slamet berusaha sekuat tenaga menghindar dengan memutar kemudi ke arah kiri agar tidak tabrakan.
Malang tak dapat ditolak, lebar jalan yang kurang ideal membuat roda sebelah kiri terjatuh dari badan jalan.
Hal itu membuat truk akhirnya terperosok dan gagal diangkat. Muatan berat membuat truk makin tak bisa bergerak. Beruntung, warga sekitar lokasi langsung berempati dengan ramai-ramai membantu evakuasi.
Mereka memberikan kayu untuk penyangga agar truk tidak terguling di selokan. Bantuan darurat itu pun menyelamatkan tronton dan Slamet dari musibah lebih fatal.
“Untung saja banyak warga tadi langsung membantu mencarikan kayu untuk dibuat tiang. Ini nanti nunggu bantuan untuk ditarik,” tuturnya.
Slamet menuturkan baru kali pertama mengalami musibah di wilayah Sragen. Namun ia mengaku memang merasakan ada keanehan ketika memasuki jalur Sumberlawang utamanya menjelang lokasi kejadian.
Menurutnya, sejak masuk ke arah Ploso mendekati pohon ringin, truknya mendadak terasa beda.
“Enggak tahu ada apanya. Perasaan truk arahnya kayak mau ke kiri terus. Ternyata tadi banyak warga yang bilang memang sekitar sini memang agak angker terutama di dekat wilayah ringin Ploso ini. Tapi Alhamdulillah saya masih diberi keselamatan. Terimakasih juga untuk warga yang tadi sudah membantu,” ujar dia.
Salah satu warga Sumberlawang, Riyanto, mengaku di lokasi dekat ringin Ploso itu memang sudah lama dikenal memiliki aura angker.
“Beberapa kali kejadian kecelakaan di sekitar situ. Entah benar atau hanya mitos, nyatanya juga sering sekali kecelakaan di situ. Hawanya ada yang beda kalau lewat situ,” terangnya. Wardoyo