JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga: Peningkatan Covid-19 Harus Dikendalikan, Tapi Jangan Sampai Ganggu Upaya Pemulihan Ekonomi

Airlangga Hartarto / Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengatakan perlunya peningkatan kapasitas tempat tidur untuk penderita Covid-19 di rumah-rumah sakit.

Hal itu dikatakannya, merujuk pada tren kenaikan BOR atau keterpakaian tempat tidur Isolasi maupun ICU, terutama di keempat provinsi utama di Pulau Jawa.

“Perlu segera dilakukan peningkatan kapasitas tempat tidur untuk Cvovid-19 di rumah sakit, setidaknya sebesar 30-40 persen,” ujar Airlangga Hartarto, Minggu (13/6/2021) malam.

Peningkatan kapasitas tempat tidur tersebut, menurut Airlangga, terutama di kabupaten atau kota yang termasuk zona merah, di mana BOR tinggi di atas 60.

“Penambahan kapasitas ini akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama dengan pemerintah daerah, dan akan dievaluasi lagi selama seminggu ke depan,” tutur Airlangga.

Oleh karena itu, jelas Airlangga,  PPKM Mikro akan dilanjutkan dengan melakukan perpanjangan tahap sepuluh yang akan mulai diberlakukan tanggal 15-28 Juni 2021 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri yang sedang dalam proses penyelesaian.

Baca Juga :  NasDem Mulai Bermanuver, PKS Tak Mau Bertemu Prabowo Sebelum Ada Ketetapan MK

“PPKM Mikro akan diperpanjang untuk tanggal 15 hingga 28 Juni 2021 dan di dalam pengaturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, harus mempertimbangkan perkembangan zonasi risiko wilayah di masing-masing daerah,” ujar Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Di samping itu, pemerintah juga akan mempercepat pelaksanaan Genome-Sequencing untuk melacak Genome(rangkaian DNA/RNA), terutama terkait dengan potensi penularan virus corona varian baru.

Bersamaan dengaan itu, jelas Airlangga yuang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu, pemerintah juga mendorong percepatan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 di klaster kesehatan.

“Terutama yang terkait dengan program diagnostik (testing dan tracing) yang anggarannya ada di Pemda masing-masing,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, usai libur Idul Fitri 2021, terjadi tren peningkatan kasus Covid-19. Hal itu ditandai dengan adanya peningkatan kasus harian terkonfirmasi dan peningkatan keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU di Rumah Sakit, terutama di empat provinsi di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga :  Disindir AHY, Politikus NasDem: Dia Lagi Gembira Dapat Sisa Masa Jabatan Menteri

Sebagai contoh, per 13 Juni 2021, tercatat tingkat kasus aktif sebesar 5,9 persen dan tingkat kesembuhan sebesar 91,3 persen.

Sementara kasus kematian tercatat 2,80 persen. Angka ini malah lebih tinggi daripada angka global yang hanya sebesar 2,16 persen. Kasus harian terkonfirmasi pun bertambah 9.868 kasus per 13 Juni 2021.

Apabila dibandingkan dengan data rata-rata seminggu sebelumnya (7DMA), maka kasus terkonfirmasi tercatat naik 27,32 persen, kasus aktif meningkat 3,97 persen, kasus kematian naik 7,92 persen dan jumlah pasien dirawat di RS juga meningkat 24,5 persen.

Melihat dari tren peningkatan kasus Covid-19 itulah, Airlangga Hartarto  menegaskan, pergerakan Covid-19 harus dikendalikan. Hanya saja, penanganannya jangan sampai mengganggu upaya pemulihan ekonomi yang saat ini sedang digulirkan pemerintah bersama pelaku usaha dan masyarakat. suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com