JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Pecah Rekor Baru, Covid-19 Sragen Meledak Tambah 146 Orang Positif dan 5 Meninggal Hari Ini. Klaster Keluarga Jadi Penyumbang Terbesar

Iustrasi pemakaman jenazah terpapar covid-19. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus corona virus atau covid-19 Sragen mencatatkan rekor baru dengan penambahan 146 kasus positif pada hari ini, Sabtu (12/6/2021).

Jumlah itu menjadi rekor baru penambahan kasus positif harian tertinggi sejak kasus Corona atau covid-19 merambah Sragen lebih dari setahun silam.

Rekor penambahan tertinggi sebelumnya terjadi pada sehari jelang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Minggu (10/1/2021) lalu dengan penambahan 94 positif.

“Iya, hari ini ada penambahan signifikan sebanyak 146 kasus positif. Ini memang penambahan tertinggi sejauh ini. Harapan kami masyarakat lebih waspada karena penambahan makin banyak. Jaga prokes dan hindari kerumunan untuk menekan penyebaran covid-19,” papar Sekda Sragen, Tatag Prabawanto usai menerima kunjungan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Sabtu (12/6/2021).

Baca Juga :  Ramadhan di Sragen: Patroli Gabungan Samapta Polres Sragen dan Polsek Cegah Balap Liar dan Knalpot Brong

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, hingga petang ini total ada tambahan 146 kasus positif baru.

Selain itu ada tambahan 5 warga positif yang meninggal dunia hari ini. Dengan tambahan 146 kasus itu, total kasus covid-19 Sragen hingga hari ini menjadi 8.267.

Rinciannya 639 pasien dirawat, 7.163 orang sembuh dan 465 meninggal dunia. Sementara jumlah total warga yang meninggal dunia sudah mencapai 568.

Terdiri dari 465 warga meninggal dengan status positif terkonfirmasi dan 103 warga meninggal dengan status suspect covid-19.

Baca Juga :  Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Pilang Masaran Sragen Tolak Pembangunan Tower, Warga: Ini Masalah Kesehatan Kami

Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menyampaikan tambahan kasus positif baru hari ini memang tercatat sebanyak 146 orang. Menurutnya mayoritas tambahan baru itu berasal dari klaster keluarga.

“Paling banyak klaster keluarga,” terangnya.

Meski mengalami ledakan tertinggi, ia memastikan masih bisa tertampung di Technopark. Karena saat ini posisi ruang di Technopark terisi 194 orang dari total kapasitas 300 ruangan.

Hargiyanto menyampaikan kebijakan Pemkab memang mewajibkan pasien positif dengan kondisi tanpa gejala untuk diisolasi terpusat.

“Kecuali untuk ibu yang menyusui dan tidak memungkinkan di sini, diperbolehkan isolasi mandiri di rumah. Tapi dengan syarat pengawasan ketat Satgas dan Jogo Tonggo warga sekitar,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com