Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pecah Rekor Lagi Covid-19 Sragen Meledak Tambah 160 Positif Hari Ini. Klaster Keluarga Makin Menggila!

Ilustrasi salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Virus saat dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dalam simulasi penanganan Corona Virus, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus Covid-19 atau Corona di Kabupaten Sragen terus mengganas dengan mencetak rekor baru.

Setelah bertambah 150 pada Jumat (18/6/2021), grafik Covid-19 Sragen kembali meledak dengan penambahan 160 kasus positif dalam sehari tadi, Sabtu (19/6/2021).

Tambahan 160 kasus positif dalam sehari tadi sejauh ini menjadi penambahan tertinggi dalam sejarah wabah covid-19 di Bumi Sukowati.

Lonjakan fantastis itu memecahkan rekor tertinggi sebelumnya yakni 150 kasus dalam sehari yang terjadi pada Jumat (18/6/2021) kemarin.

Fakta itu terungkap dari data update penambahan covid-19 yang dilansir oleh situs resmi gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Sragen Sabtu (19/6/2021) petang ini.

Berdasarkan data, ada tambahan 150 kasus positif baru dari 8.646 sehari sebelumnya menjadi 8.806 kasus hari ini. Namun hari ini tidak ada laporan pasien positif yang meninggal dunia.

Hingga petang ini, jumlah total kasus positif di Sragen tercatat sebanyak 8.806, 729 pasien dirawat, 7600 sembuh dan 477 meninggal dunia.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto mengungkapkan memang ada tambahan kasus positif sebanyak 160 kasus pada hari ini.

Ia tak menampik tambahan ini menjadi lonjakan tertinggi sejak masa pandemi awal hingga saat ini.

“Hari ini kembali ada penambahan 160 pasien positif. Ini menjadi tambahan harian tertinggi yang terjadi di Sragen,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (19/6/2021) petang.

Menurutnya, klaster keluarga menjadi penyumbang terbesar lonjakan fantastis yang terjadi hari ini.

Tanpa menyebut secara rinci, tambahan 160 kasus itu tersebar di hampir sebagian besar kecamatan di Sragen.

“Menyebar di hampir semua kecamatan,” terangnya.

Namun ia memastikan mayoritas pasien baru itu dalam kondisi tanpa gejala sehingga cukup ditangani dengan isolasi mandiri di Technopark Sragen.

Sementara, hingga hari ini jumlah total warga yang meninggal sudah meroket mencapai 580 orang. Dari 580 orang meninggal itu rinciannya 477 positif dan 103 suspect.

Atas kondisi itu, Tatag mengimbau masyarakat untuk kembali meningkatkan kedisplinan mematuhi protokol kesehatan. Yakni menjaga jarak, mencuri tangan, mengenakan masker, dan menghindari kerumunan.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan dari analisa, lonjakan paling banyak itu dipicu oleh klaster keluarga. Menurutnya berdasarkan tren, klaster keluarga memang menjadi penyumbang terbesar karena tingkat penularannya cukup cepat di lingkup rumah.

“Paling banyak klaster keluarga masih mendominasi. Karena biasanya klaster keluarga itu kalau sekali kena biasanya langsung banyak,” paparnya Sabtu (19/5/2021).

Ia memastikan meski ada penambahan cukup tinggi, namun semua dipastikan masih tertampung karena jumlah pasien sembuh dan pulang juga cukup banyak.

“Kita upayakan semua yang positif tanpa gejala diisolasi terpusat. Supaya pengawasan dan penanganan lebih terkontrol,” tandasnya.

Bupati menyampaikan hari ini, tingkat keterisian ruangan pelayanan pasien covid-19 di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) masih relatif aman di angka 80 persen.

Begitu pula ketersediaan ruangan ICU juga dilaporkan masih di posisi 90 ditambah 6 bed tambahan di RSUD dr Soeratno Gemolong yang sudah mulai bisa dioperasikan hari ini.

“Jadi bed yang aktif 96. Masih aman Insya Allah, berdoa mudah-mudahan aman. Beberapa rumah sakit juga sudah kit telepon pribadi untuk menyiapkan ruangan isolasi tambahan. Dan beberapa bersedia nambah-nambah,” terangnya.

Dengan lonjakan yang tiga hari menembus angka 300 lebih, Yuni menyebut saat ini Pemkab sedang mengupayakan penambahan ruangan isolasi mandiri di Technopark.

Dari kapasitas semula 360 akan ditambah lagi minimal 110 bed sehingga menjadi mendekati 500 bed.

Kemudian untuk memudahkan isolasi bagi warga di Utara Bengawan, Pemkab juga sudah menyiapkan bekas gedung SD Kragilan 2 di Gemolong untuk isolasi mandiri wilayah Utara Bengawan.

“Kebijakan Pemkab semua pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan atau OTG tetap diupayakan untuk diisolasi mandiri terpusat di Technopark. Tentunya dengan melihat situasi dan kondisi,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version