Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Penasaran, Ini Daftar Lengkap 20 SMP Negeri di Sragen yang Kekurangan Siswa. Nomor 1 dan 7 Paling Nyesek di Luar Perkiraan!

Wali murid antri berkonsultasi kendala validasi data untuk pendaftaran PPDB SMP di Aula Disdikbud Sragen, Jumat (18/6/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 20 SMP berstatus negeri di Kabupaten Sragen kekurangan siswa baru pada tahun ajaran 2021/2022 ini.

Fakta itu terungkap dari hasil akhir PPDB online jenjang SMP 2021 yang resmi diumumkan 23 Juni kemarin.

Berdasarkan rekapitulasi statistik pendaftar, total ada 49 SMP Negeri yang ikut dalam PPDB online.

Hasilnya, ada 20 SMPN yang kuotanya tidak terisi penuh. Sedangkan 29 SMPN lainnya bisa terpenuhi sesuai daya tampung.

Berdasarkan data di website resmi PPDB.sragenkab.go.id Sabtu (26/6/2021), SMPN yang kekurangan siswa itu tersebar di wilayah kecamatan pinggiran. Mayoritas adalah SMPN nomor dua di kecamatan.

Di antaranya SMPN 2 Plupuh, Tanon, Kalijambe, Sumberlawang, Jenar, Tangen, Miri, Sukodono, Mondokan, Ngrampal, Sambirejo.

Kemudian ada SMPN berlabel satu atap semuanya tidak terpenuhi sesuai daya tampung. Tidak hanya SMP Satap dan berlabel 2, sejumlah SMPN 1 di kecamatan pun ada yang kuotanya juga tak bisa terpenuhi.

Seperti SMPN 1 Kalijambe dari kuota 224 hanya terisi 177. Lalu SMPN 1 Plupuh dari kuota 224 hanya terisi 182.

Yang lebih miris ada satu SMPN di Sragen kota yakni SMPN 3 Sragen yang juga tidak penuh. Padahal SMPN dengan angka di bawahnya seperti SMPN 4, 5 dan 6, semuanya adem ayem karena kursinya terisi penuh.

Di SMPN 3 Sragen, dari kuota 224 yang tersedia, tahun ini hanya terisi 206 siswa saja. Yang paling tragis adalah SBBS Gemolong.

Sekolah berlabel Sragen Bilingual Boarding School yang pernah mentereng dengan predikat sekolah unggulan berstandar internasional itu hanya dapat 10 siswa dari kuota 96 kursi yang tersedia.

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Prihantomo mengatakan fenomena kekurangan siswa di SMP Negeri itu terjadi karena beberapa faktor.

Pertama, karena jumlah lulusan SD mengalami penurunan atau berkurang dari tahun ke tahun.

Kemudian, faktor kedua karena sebagian SMP negeri memaksakan menetapkan daya tampung melebihi peta lulusan di wilayah sekitarnya.

Akibatnya, jumlah kuota yang dipatok tidak bisa terisi penuh karena jumlah lulusan SD di sekitarnya di bawah kuota.

“Harusnya melihat peta jumlah lulusan di sekitarnya, tapi kadang sekolah tetap menetapkan kuota tinggi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (26/6/2021).

Ia tak menampik mayoritas SMPN yang kekurangan siswa itu berada di wilayah pinggiran dan berlabel SMPN 2. Akan tetapi hal itu bukanlah tren tetap karena ada juga SMPN pinggiran yang bisa terpenuhi.

“Kadang pas jumlah lulusannya banyak, kuotanya bisa penuh. Nggak bisa dipastikan juga,” tukasnya.

Ia menambahkan untuk kuota yang kurang, sudah dikunci oleh sistem. Sehingga kuota itu tidak bisa lagi diisi dan tetap dibiarkan kosong.

“Kalau dibolehkan diisi, nanti malah pada nggesar-nggeser dan malah ruwet. Kuota yang kosong ya tetap harus dikosongkan,” tandasnya.

Sementara dari statistik total, jumlah lulusan SD yang mendaftar lewat PPDB Online jenjang SMP tahun ini tercatat sebanyak 9.337 siswa. Rinciannya 6889 dari jalur zonasi, 1621 siswa dari jalur prestasi, 26 siswa jalur perpindahan orangtua dan 801 jalur afirmasi. Wardoyo

DAFTAR 20 SMPN di SRAGEN YANG KUOTA TAK TERPENUHI 2021/2022:

NAMA SEKOLAH – JML SISWA BARU- JML KUOTA TERSEDIA

1. SMP 3 Sragen- 206-224 (kuota)
2. SMPN 1 Plupuh- 182- 224
3. SMPN 2 Plupuh- 150-160
4. SMPN 2 Tanon- 207-224
5. SMPN 1 Kalijambe-177-224
6. SMPN 2 kalijambe- 72- 160
7. SMP SBBS Gemolong- 10- 96
8. SMPN 2 Miri-83
9. SMPN 3 Satu Atap Miri-38
10. SMPN 2 Sumberlawang- 70
11. SMPN 3 Satap Sumberlawang- 70
12. SMPN 4 Satap Sumberlawang- 38
13. SMPN 2 Mondokan- 125
14. SMPN 2 Sukodono- 66
15. SMPN 2 Tangen-147
16. SMPN 2 Jenar- 65
17. SMPN 3 Satap Jenar- 52
18. SMPN 2 Sambungmacan- 130-
19. SMPN 2 Ngrampal-221
20. SMPN 3 Satap Sambirejo-31

Sumber: PPDB.sragenkab.go.id

Exit mobile version