JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Pentas Wayang Kulit Virtual di Boyolali Jadi Ajang Sosialisasi Penanganan Covid-19

   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pentas wayang kulit digelar di Balai Sidang Mahesa atau Dome Boyolali, Rabu (16/6/2021) malam. Pentas padat dua jam dengan lakon Sendang Mas Nila Kencana itu  dipentaskan oleh dalang Ki Suryanto dan  digelar secara virtual.

Pentas tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk sosialisasi terkait antisipasi penyebaran Covid-19. Apalagi, saat ini varian India sudah dideteksi masuk Boyolali melalui kontak dengan warga Kudus. Dimana pasien adalah pelaku perjalanan ke Kudus.

Pentas merupakan yang rangkaian Hari Jadi ke-174 Kabupaten Boyolali digelar secara virtual untuk menghindarkan kerumunan. Sehingga, penonton pun bisa langsung menyaksikan pentas di rumah masing- masing lewat jaringan internet.

Baca Juga :  Bulan Puasa, Servis Rebana di Desa Bendan Banyudono Boyolali Ketiban Rezeki

Lakon Sendang Mas Nila Kencana mengisahkan tentang kebingungan yang dialami Puntadewa, Semar dan Kresna. Dimana dunia mengalami pagebluk atau penyakit akibat kemarahan salah satu raja yang sengaja menyebarkan penyakit.

Ketiganya lalu berembug. Semar sebagai titisan Sang Hyang Ismaya, Kresna titisan Wisnu dan Puntadewa pun menuju kayangan untuk menemui Sang Hyang Wenang.

Ketiganya lalu disusuh mencari Sendang Mas Nila Kencana. Hingga kemudian diketahui penyebab penyakit itu. Warga yang sakit, dibasuh dengan air sendang hingga bisa sembuh.

Pentas wayang virtual digelar berurutan Rabu-Jumat (16-18/6) malam hari.

Baca Juga :  Leptospirosis Telan 1 Korban Jiwa di Boyolali, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan

Pentas menghadirkan tiga dalang dalam tiga cerita pewayangan dengan durasi masing- masing dua jam saja. Pada Kamis (17/6/2021) malam, pentas menghadirkan Ki Dalang Wartoyo dengan lakon Semar Kawedar. Dan Ki Dalang Arif Sarjono dengan lakon Rajamala Sirna akan pentas Jumat (18/6/2021) malam.

Sementara dalam sambutannya saat membuka pentas secara resmi, Bupati M Said Hidayat mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan prokes ketat. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi penyebaran pandemi Covid-19. Apalagi virus varian India sudah dideteksi masuk Boyolali.

“Kita tentu berharap pandemic Covid-19 segera berakhir,” katanya penuh harap. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com