SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manajemen RS Kasih Ibu Solo membenarkan sempat ada penolakan dari keluarga jenazah pasien covid-19 asal Sragen.
Sebelumnya, beredar kabar adanya penolakan keluarga pasien yang meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Solo.
Dari pesan berantai di grup-grup whatsapp, diketahui jika keluarga asal Kecamatan Gemolong, Sragen menolak pemulasaraan jenazah Covid-19.
“Mohon bantuan bagi tman2 driver ambulans gratis, bila ada permintaan antar jenazah dari SU Kasih Ibu ke wilayah Kecamatan Gemolong, mohon konfirmasi ke RS apakah jenazah terdiagnosis Covid atau bukan. Laporan pihak RS Keluarga ada yang menolak protokol pemusalaraan jenazah C-19 dan meminta bantuan ambulan gratis untuk membawa. Jangan sampai berurusan dengan kepolisian karena sudah diberikan peringatan. Nuwun,” bunyi pesan tersebut.
Ketika dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dr. Divan Fernandes melalui pesan whatsapp membenarkan perihal kasus tersebut.
“Semalam memang ada penolakan pemakaman dengan protokol Covid-19. Namun info yang kami punya tidak menggunakan ambulance,” kata Divan, Kamis (3/6/2021).
Divan memaparkan, jenazah asal Gemolong itu memang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga harus dimakamkan menggunakan protokol yang telah diatur.
“(Jenazah) dibawa keluarga, memang terkonfirmasi (Covid-19). Saat ini sudah ditindaklanjuti sesuai dengan SOP,” tegasnya.
Terpisah, Kades Brangkal, Kecamatan Gemolong, Suratmin membenarkan memang ada warganya yang meninggal positif covid-19, Rabu (2/6/2021) malam.
Yang bersangkutan berjenis kelamin perempuan, berusia 55 tahun dan berprofesi petani.
Almarhumah memang sempat dirawat di RS Kasih Ibu Solo dan keluarga sempat bersikukuh mau mengambil jenazah sendiri namun kemudian legawa setelah diberikan pemahaman.
“Tapi keluarga akhirnya manut dan proses pemakaman kemudian secara protokol kesehatan kok. Pemakamannya sampai jam 04.00 WIB dinihari tadi baru selesai,” terangnya. (Prabowo/Wardoyo)