Site icon JOGLOSEMAR NEWS

SMK Muhammadiyah 2 Sragen Buat Gebrakan Rintis Kerjasama dengan Nasmoco Toyota Astra Jakarta. Semua Guru Karyawan Tandatangani Komitmen Bersama, Terbuka Peluang Lulusan Bakal Direkrut

Sekretaris Yayasan Nasmoco Toyota Astra Jakarta, D Hendratmaka (paling kiri), Majelis Dikdasmen PDM Sragen, Sauman (2 dari kiri), Kepala SMK Muh 2 Sragen Warseno (tengah) dan jajaran saat berpose bersama usai penandatanganan komitmen bersama penerapan budaya industri 5 R dengan Nasmoco di SMK tersebut, Senin (14/6/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM SMK Muhammadiyah 2 Sragen membuat langkah positif menjalin kerjasama dengan salah satu raksasa industri otomotif nasional, Nasmoco Toyota Astra Jakarta.

Kerjasama diawali dengan sosialisasi penerapan budaya industri 5 R oleh pihak Yayasan Toyota Astra (YTA) kepada para guru dan karyawan SMK berjuluk SMK Muda Sragen itu, Senin (14/6/2021).

Sebagai bentuk keseriusan, kerjasama juga dikukuhkan melalui penandatanganan komitmen bersama antara semua pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah itu bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan pihak YTA.

Bahkan kerjasama dipastikan akan terus berlanjut termasuk soal peluang ke depan lulusan SMK Muda Sragen untuk direkrut sebagai tenaga kerja di Nasmoco Toyota Astra.

Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Sragen, Sauman mengatakan sosialisasi budaya industri 5 R dari Nasmoco Toyota Astra itu bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di SMK Muda Sragen.

Diharapkan ke depan semua warga sekolah mulai dari guru, karyawan hingga siswa bisa menerapkan pola industri otomotif yang mengacu pada budaya 5 R. Meliputi ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin.

“Penerapannya tidak hanya di bengkel otomotif tapi juga di seluruh unsur yang ada di sekolah. Sehingga kalau sudah diterapkan betul maka kerjasama akan berlanjut sampai pada praktikum anak hingga rekrutmen lulusan nanti kerjasama dengan Nasmoco,” paparnya seusai penandatanganan komitmen.

Para guru dan karyawan mengikuti sosialisasi budaya industri 5 R dari Nasmoco YTA. Foto/Wardoyo

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen itu menyampaikan kerjasama itu dirintis dengan melibatkan Yayasan Nasmoco Go to School.

SMK Muda Sragen dipilih lantaran dari 12 SMK kejuruan berlabel Muhammadiyah di Sragen, SMK Muhammadiyah 2 dinilai paling siap. Nantinya kerjasama akan bertahap dan dievaluasi sampai pada tingkatan rekrutmen.

“Kalau sudah benar penerapan budaya industrinya, maka akan berlanjut kepada praktiknya, beasiswa juga barangkali bahkan pada rekrutmen lulusan,” tandasnya.

Kepala SMK Muh 2 Sragen, Warseno mengungkapkan sosialisasi dan penandatanganan komitmen kerjasama itu dihadiri oleh tim dari yayasan Nasmoco, sarpras SMK Muh 1 Purworejo, 56 tenaga pendidik dan 11 tenaga kependidikan atau karyawan di SMK Muh 2 Sragen.

Pihaknya menyambut positif kerjasama itu karena dinilai akan banyak membawa manfaat bagi sekolah dan siswa.

“Yang jelas kalau bisa diterapkan betul maka sekolah akan jadi bagus kaitannya dengan sistem kerja. Baik guru, apalagi utk siswa. Siswa kita ajari dengan sistem budaya kerja yang lebih efisien dan bagus,” paparnya.

Kerjasama Lanjutan

Penandatanganan komitmen itu sangat diharapkan bisa menjadi embrio awal untuk kelanjutan kerjasama berikutnya.

Sehingga sesudahnya akan ada kerjasama lanjutan dengan Nasmoco baik dalam hal praktek kerja industri (prakerin) hingga ke peluang lulusan SMK Muh 2 untuk direkrut bekerja di Nasmoco Toyota Astra.

“Selama ini sudah ada kerjasama dengan dunia usaha atau industri tapi hanya terbatas pada level kecil dan tingkatan lokal saja seperti bengkel-bengkel. Dengan ada kerjasama dan sosialisasi budaya 5 R ini, ke depan harapannya lulusan bisa memenuhi standar dari Nasmoco sehingga bisa direkrut di sana,” urainya.

Penandatanganan komitmen bersama. Foto/Wardoyo

Saat ini, jumlah siswa SMK Muh 2 Sragen mencapai 769 orang. Mereka tersebar di lima program keahlian yakni TKRO, Teknik Permesinan, TKJ, Listrik dan TBO.

Lulusan Bisa Diserap

Sementara, Sekretaris Yayasan Toyota dan Astra Jakarta, D Hendratmaka menyampaikan yayasan Toyota Astra itu memang didirikan Toyota dengan PT Astra Internasional di Jakarta. Tujuannya membantu pembangunan pengembangan pendidikan di Indonesia.

Kerjasama dengan SMK Muh 2 Sragen hari ini, diawali dengan sosialisasi penerapan budaya industri. Hal itu dipandang penting karena terkait fakta bahwa lulusan SMK belum atau tidak pernah diajari budaya industri.

“Sehingga mereka kagok. Padahal untuk menumbuhkan budaya itu butuh waktu.
Ini coba melakukan itu dengan harapan lulusannya nanti paling tidak karakter dan mentalitasnya seperti yang diharapkan dunia industri. Utamanya budaya 5 R itu,” ujarnya.

Penerapan budaya industri tersebut
merupakan kerja bareng sekolah yang dikukuhkan dengan penandatanganan komitmen dari guru dan warga sekolah.

“Sehingga ke depan dengan sendirinya kalau nanti siswa sini sudah memiliki mentalitas industri maka akan bisa juga diserap ke sana (direkrut di Nasmoco Toyota Astra),” tandas Hendratmaka. Wardoyo

Exit mobile version