JOGLOSEMARNEWS.COM — Minuman teh kerap kali disandingak dengan makanan mulai gorengan, hingga berbagai nasi, seperti nasi rames, padang dan lain-lain.
Memang nikmat rasanya setelah makan nasi rames atau nasi padang kita minum segelas teh hangat ataupun es teh.
Tetapi ternyata kebiasaan ini dapat menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan.
Apa alasannya? Menurut sejumlah ahli, rutinitas tersebut kurang baik bagi kesehatan karena berisiko mengganggu proses pencernaan hingga penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Memang banyak teh telah dikenal khasiatnya dapat menyehatkan tubuh karena kandungan antioksidan yang baik untuk pembuluh darah. Namun perlu diperhatikan jarak waktu antara makan dan minum teh, jangan terlalu dekat apalagi dijadikan minum saat makan.
Widjaja Lukito, SpGK, PhD, staf pengajar di Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyebutkan orang Indonesia banyak makan makanan yang sifatnya inhibitor, termasuk teh.
Makanan inhibitor sendiri adalah makanan yang dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Sehingga berakibat kekurangan zat besi yang membuat seseorang menderita anemia atau kekurangan darah.
Hal tersebut terjadi karena kandungan tannin dan polifenol dalam teh justru mengikat protein dan zat besi yang terkandung dalam makanan yang baru dimakan. Bahkan kebiasaan minum teh saat makan bisa jadi menjadi masalah kesehatan lebih serius, seperti penyakit batu ginjal. Alasannya kandungan zat ocxalate pada teh justru menyebabkan pembentukan batu ginjal. Sehingga terjadinya pengkristalan pada saluran pembuangan air seni.
Kemudian, konsumsi gula berlebihan saat minum teh juga berpotensi memicu penyakit-penyakit deneratif seperti diabetes mellitus tipe 2. Terakhir mengakibatkan dehidrasi karena dalam daun teh kering terdapat sifat diuretik dan akan menimbulkan rasa haus karena kekurangan air putih.