JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Tak Bisa Nambah Tempat Tidur, RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Lirik Calon Perawat untuk Bantu Hadapi Lonjakan Pasien COVID-19

Tenaga kesehatan RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri mengenakan alat pelindung diri lengkap saat menangani pasien Covid-19. Foto: JSNews/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri saat ini tidak bisa menambah jumlah tempat tidur pasien COVID-19. Hingga Jumat (25/6) pukul 07.00 BOR alias tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien COVID-19 di RSUD Wonogiri itu mencapai 92 persen.

Plt Direktur RSUD SMS Wonogiri Setyorini berujar, di RSUD, seluruh tempat tidur COVID-19 ada 124. Itu sudah termasuk tempat tidur Covid-19 biasa, ICU dan PICU/NICU COVID-19.

Setyorini mengatakan, awalnya RSUD hanya menyiapkan 89 tempat tidur bagi pasien COVID-19. Namun kini pihaknya sudah menambah tempat tidur bagi penderita korona. Menurut dia, untuk saat ini RSUD sudah tidak bisa menambah kamar bagi pasien Corona.

Baca Juga :  5 Caleg PDIP Wonogiri Mengundurkan Diri Kendati Kantongi Suara Tinggi

“Kalau kamarnya bisa, tapi tenaga dan alat kesehatannya bagaimana,” kata dia, Jumat (25/6/2021).

Bisa saja relawan bertugas di sana untuk merawat pasien COVID-19. Namun, yang sulit adalah mencari relawan yang memiliki keahlian yang dibutuhkan.

Lantaran itu, Setyorini saat ini mencoba untuk berkoordinasi dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Pihaknya akan membahas apakah ada calon perawat yang mungkin sedang menempuh pendidikan untuk bisa menjadi relawan.

“Kami juga bisa diback up oleh rumah sakit swasta. Selain itu, kita Insya Allah akan tambah satu dokter spesialis penyakit dalam,” ujar dia.

Baca Juga :  Truk Nggoling di Tanjakan Kalibiru Nadi Bulukerto Wonogiri, Gegara As Roda Patah

Meski begitu, para tenaga kesehatan tidak sampai kewalahan. Sebab, kata dia, sudah ada pengaturan yang dilakukan agar SDM yang ada bisa bekerja bergantian tanpa kelelahan. Selain itu, para dokter juga melakukan telemedis atau konsultasi kesehatan jarak jauh dengan teknologi yang ada dengan pasien yang tidak begitu berat.

“Jadi kami lebih utamakan pasien yang berat dan butuh penanganan. Kalau yang sudah membaik kondisinya kami telemedis, tapi juga rutin dikunjungi nakes,” pungkas dia. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com