Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Warga 2 Dusun di Gemolong Diswab Massal Buntut Klaster Lamaran, Polres Siagakan Tim Penjemput. Kapolres Sebut Banyak Anak Muda Tanpa Gejala Berpotensi Menularkan!

AKBP Yuswanto Ardi. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menyebut ada warga dua dusun di Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong yang diswab massal.

Mereka diswab dari hasil tracing pengembangan kasus covid-19 dari klaster lamaran di desa itu. Guna mengawal swab, Kapolres juga siap terjun ke lokasi.

“Iya ada dua dusun di Gemolong yang akan diswab. Di Brangkal, kelihatannya dari klaster lamaran kemarin. Saya ke sana juga,” paparnya kepada wartawan di Mapolres Sragen, Kamis (10/6/2021).

Kapolres menegaskan terkait swab massal itu, Polres sudah menyiapkan tim dan armada untuk membantu penjemputan warga yang akan menjalani swab.

Namun karena dari pihak desa sudah mampu memberikan imbauan ke warga untuk proaktif, sehingga upaya penjemputan dinilai belum perlu.

Menurutnya kesiapsiagaan itu sebagai
bukti bahwa Pemkab dan jajaran termasuk Polres sangat-sangat serius dalam menjaga dan mengawal keselamatan masyarakat dari wabah Covid-19.

“Bahwa saat ini keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengingatkan saat ini banyak sekali warga positif tanpa gejala yang merasa badannya fit, utamanya anak muda.

Mereka kecenderungannya kurang mematuhi protokol kesehatan dan berpotensi menularkan.

Untuk mengantisipasi hal itu, Polres akan menggencarkan swab antigen massal dan acak di pusat keramaian, kuliner, termasuk hajatan.

“Supaya mereka ini tidak menularkan ke orang lain yang rentan sehingga bisa mengakibatkan fatalitas. Kemudian kita akan kawal agar pasien positif OTG diisolasi secara terpusat di Technopark. Apabila ada warga yang enggan, kita ada tim khusus untuk menjemput,” jelasnya.

Kapolres menguraikan dengan isolasi mandiri terpusat di satu tempat, maka akan banyak keuntungan.

Yakni menurunkan potensi penularan sehingga tingkat risiko fatalitas utamanya bagi warga lansia juga berkurang.

Pemerintah dalam hal ini Pemkab Sragen sudah berupaya maksimal dalam penanganan mulai swab massal, tracing, hingga treatment sampai dipikirkan tempatnya di Technopark, akomodasi hingga konsumsinya.

“Kalau isolasi terpusat, kesehatan akan lebih termonitor, kalau ada perburukan kondisi bisa cepat ditangani. Kedua pengawasan akan ketat, per klaster ditangani sehingga tidak menyebar. Ini satu-satunya cara mengendalikan penyebaran,” terangnya. Wardoyo

Exit mobile version